Ini Tanggapan AHY Soal Serangan Kampanye Hitam kepada Deddy-Dedi
A
A
A
BANDUNG - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyesalkan aksi kampanye hitam yang dialamatkan kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi).
Diketahui, dalam video yang beredar di media sosial Youtube, seorang pria tua tampak mendoakan Deddy-Dedi menang di Pilgub Jabar 2018 lewat bantuan Nyi Roro Kidul. Sebelumnya, aksi serupa juga sempat terjadi dimana Deddy-Dedi didukung warga mengatasnamakan Paguyuban Paranormal Jabar.
AHY menegaskan, aksi tersebut sebagai tindakan keji yang dapat menghancurkan karakter Deddy-Dedi. Serangan kampanye hitam seperti itu, diakui AHY, memang kerap muncul di hari-hari menjelang pencoblosan.
"Memang di hari-hari terakhir sebelum pencoblosan, selalu muncul serangan-serangan yang tidak masuk akal dan di luar logika. Saya pernah melewati masa-masa itu," ungkap AHY dalam Halal Bihalal Kogasma Partai Demokrat Bersama Pers di Kafe Halaman, Jalan Siliwangi, Kota Bandung, Kamis (21/6/2018).
AHY menuturkan, dalam sebuah kompetisi pemilihan kepala daerah (pilkada), semua kontestan pasti berupaya untuk menang. Namun, kata AHY, masih banyak cara-cara baik dan beradab untuk memenangkan kompetisi tersebut ketimbang menghancurkan karakter kompetitor.
"Lalu, apakah kita akan bangga jika menang dengan cara-cara kotor? Kalau menang dengan cara yang baik, tentu itu jadi kekuatan untuk memimpin. Bukankah pilkada ini menjadi ajang untuk mencari pemimpin yang baik? Jadi apa yang bisa diharapkan jika pemimpinnya tukang fitnah, tukang hoax, penyebar kebencian, dan pemecah belah rakyat," papar AHY.
Menurut AHY, politik itu berkaitan erat dengan persepsi masyarakat. Jika persepsi masyarakat terhadap kandidat dibuat salah, tentu akan merugikan kandidat tersebut. Oleh karena itu, lanjut AHY, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh kader Demokrat untuk mencegah aksi kampanye hitam, termasuk melaporkan pelakunya.
"Makanya harus diluruskan. Kalau sudah viral, tentu merugikan, itu kejamnya medsos. Tapi apapun itu, masih ada Tuhan, ada Allah SWT, kita punya keyakinan itu, mudah-mudahan mendapat pertolongan Alloh SWT," katanya.
AHY pun berharap negara hadir dalam penuntasan berbagai pelanggaran dan kecurangan pilkada. Dia mengingatkan, pemerintah tidak tebang pilih dalam menyelesaikan pelanggaran maupun kecurangan pilkada. Sebab, pesta demokrasi ini milik rakyat dan jangan sampai rakyat marah gara-gara ada kecurangan.
"Demokrasi ini milik rakyat. Jangan sampai rakyat pundung (marah) karena ada kecurangan. Apa artinya demokrasi jika pelanggaran dan kecurangan itu dibiarkan? Do something, jangan diam," tandasnya.
Diketahui, dalam video yang beredar di media sosial Youtube, seorang pria tua tampak mendoakan Deddy-Dedi menang di Pilgub Jabar 2018 lewat bantuan Nyi Roro Kidul. Sebelumnya, aksi serupa juga sempat terjadi dimana Deddy-Dedi didukung warga mengatasnamakan Paguyuban Paranormal Jabar.
AHY menegaskan, aksi tersebut sebagai tindakan keji yang dapat menghancurkan karakter Deddy-Dedi. Serangan kampanye hitam seperti itu, diakui AHY, memang kerap muncul di hari-hari menjelang pencoblosan.
"Memang di hari-hari terakhir sebelum pencoblosan, selalu muncul serangan-serangan yang tidak masuk akal dan di luar logika. Saya pernah melewati masa-masa itu," ungkap AHY dalam Halal Bihalal Kogasma Partai Demokrat Bersama Pers di Kafe Halaman, Jalan Siliwangi, Kota Bandung, Kamis (21/6/2018).
AHY menuturkan, dalam sebuah kompetisi pemilihan kepala daerah (pilkada), semua kontestan pasti berupaya untuk menang. Namun, kata AHY, masih banyak cara-cara baik dan beradab untuk memenangkan kompetisi tersebut ketimbang menghancurkan karakter kompetitor.
"Lalu, apakah kita akan bangga jika menang dengan cara-cara kotor? Kalau menang dengan cara yang baik, tentu itu jadi kekuatan untuk memimpin. Bukankah pilkada ini menjadi ajang untuk mencari pemimpin yang baik? Jadi apa yang bisa diharapkan jika pemimpinnya tukang fitnah, tukang hoax, penyebar kebencian, dan pemecah belah rakyat," papar AHY.
Menurut AHY, politik itu berkaitan erat dengan persepsi masyarakat. Jika persepsi masyarakat terhadap kandidat dibuat salah, tentu akan merugikan kandidat tersebut. Oleh karena itu, lanjut AHY, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh kader Demokrat untuk mencegah aksi kampanye hitam, termasuk melaporkan pelakunya.
"Makanya harus diluruskan. Kalau sudah viral, tentu merugikan, itu kejamnya medsos. Tapi apapun itu, masih ada Tuhan, ada Allah SWT, kita punya keyakinan itu, mudah-mudahan mendapat pertolongan Alloh SWT," katanya.
AHY pun berharap negara hadir dalam penuntasan berbagai pelanggaran dan kecurangan pilkada. Dia mengingatkan, pemerintah tidak tebang pilih dalam menyelesaikan pelanggaran maupun kecurangan pilkada. Sebab, pesta demokrasi ini milik rakyat dan jangan sampai rakyat marah gara-gara ada kecurangan.
"Demokrasi ini milik rakyat. Jangan sampai rakyat pundung (marah) karena ada kecurangan. Apa artinya demokrasi jika pelanggaran dan kecurangan itu dibiarkan? Do something, jangan diam," tandasnya.
(pur)