Kisah Warga yang Selamat dari Karamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba
A
A
A
SAMOSIR - Tragedi karamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba membuat penumpang yang selamat menjadi shock dan trauma. Seperti yang dialami Hafni Sinaga (20) penumpang yang selamat di Perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun.
Warga yang tinggal di Pematangsiantar Ini mengaku saat menumpangi Kapal Motor itu hendak pulang ke rumah bersama teman-temannya.
"Aku memang mau pulang dari jalan-jalan di Samosir. Kalau paniknya sih sedikit. Kalau makin panik nanti malah gak ada tenaganya. Iya diam aja, banyak-banyak istighfar," ungkapnya yang dirawat di Puskesmas Simarmata Kabupaten Samosir, Selasa (19/6/2018).
Dia menduga adanya angin kencang dan muatan yang berlebihan menjadi penyebab saat merasakan diatas kapal sebelum tenggelam di Perairan Danau Toba. "Mungkin iya karena angin kencang dan keberatan muatan juga jadi penyebabnya," jelasnya.
Diceritakannya, saat kapal tenggelam, korban berpelukan dengan temannya, lalu berenang dan menopang sebuah ban sebelum akhirnya dievakuasi petugas menggunakan kapal selama satu jam.
"Pas tenggelam kapalnya, aku pelukan sama teman. Lalu berenang, rupanya di depan kami ada ban. Kami pakai berdua sebelum nampak sama petugas. Ada satu jam lebih juga, baru kami diselamatkan ke atas kapal. Kalau enggak salah terakhir kami diangkat sama petugasnya," ujarnya.
Seperti diketahui, Kapal Motor Sinar Bangun berlayar dari Pelabuhan Dermaga Simanindo Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Kecamatan Tigaras Kabupaten Simalungun dengan membawa puluhan penumpang dan puluhan kendaraan diatas kapal.
Warga yang tinggal di Pematangsiantar Ini mengaku saat menumpangi Kapal Motor itu hendak pulang ke rumah bersama teman-temannya.
"Aku memang mau pulang dari jalan-jalan di Samosir. Kalau paniknya sih sedikit. Kalau makin panik nanti malah gak ada tenaganya. Iya diam aja, banyak-banyak istighfar," ungkapnya yang dirawat di Puskesmas Simarmata Kabupaten Samosir, Selasa (19/6/2018).
Dia menduga adanya angin kencang dan muatan yang berlebihan menjadi penyebab saat merasakan diatas kapal sebelum tenggelam di Perairan Danau Toba. "Mungkin iya karena angin kencang dan keberatan muatan juga jadi penyebabnya," jelasnya.
Diceritakannya, saat kapal tenggelam, korban berpelukan dengan temannya, lalu berenang dan menopang sebuah ban sebelum akhirnya dievakuasi petugas menggunakan kapal selama satu jam.
"Pas tenggelam kapalnya, aku pelukan sama teman. Lalu berenang, rupanya di depan kami ada ban. Kami pakai berdua sebelum nampak sama petugas. Ada satu jam lebih juga, baru kami diselamatkan ke atas kapal. Kalau enggak salah terakhir kami diangkat sama petugasnya," ujarnya.
Seperti diketahui, Kapal Motor Sinar Bangun berlayar dari Pelabuhan Dermaga Simanindo Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Kecamatan Tigaras Kabupaten Simalungun dengan membawa puluhan penumpang dan puluhan kendaraan diatas kapal.
(sms)