Gempa 5,7 SR Guncang Sarmi, 3 Warga Luka Berat dan 118 Rumah Rusak
A
A
A
JAKARTA - Gempa tektonik dengan kekuatan 5.7 SR mengguncang wilayah Kabupaten Sarmi, Papua, Selasa (15/6/2018) pukul 07.57 WIB. BMKG melaporkan gempabumi dengan episenter terletak pada koordinat 1.93 LS dan 138.93 BT, atau tepatnya berlokasi di laut dekat pesisir pada jarak 67 km arah barat laut Sarmi, Provinsi Papua pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Pasifik di New Guinea Trench di sebelah utara Jayapura.
"Hasil analisis BMKG, mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kominasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust). Gempa tidak berpotensi tsunami," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilis yang diterima SINDOnews.
Dikatakan, Masyarakat di sekitar Sarmi merasakan guncangan yang kuat selama 2-3 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD Kabupaten Sarmi terdapat 3 orang luka berat akibat tertimpa reruntuhan rumah. "Sebanyak 118 unit rumah rusak yaitu 86 unit rumah rusak berat dan 32 unit rumah rusak ringan," katanya.
Dijelaskan, BPBD Kabupaten Sarmi mengerahkan tim reaksi cepat untuk melakukan pendataan. Kendala utama adalah jarak dan jalan menuju ke lokasi terdampak dalam keadaan rusak berat sehingga menyulitkan tim reaksi cepat untuk melakukan pendataan dan mendistribusikan bantuan.
"Jarak antar distrik saling berjauhan dan aksesnya terbatas. Pendataan masih dilakukan oleh BPBD. Posko BNPB terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sarmi," pungkasnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Pasifik di New Guinea Trench di sebelah utara Jayapura.
"Hasil analisis BMKG, mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kominasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust). Gempa tidak berpotensi tsunami," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilis yang diterima SINDOnews.
Dikatakan, Masyarakat di sekitar Sarmi merasakan guncangan yang kuat selama 2-3 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD Kabupaten Sarmi terdapat 3 orang luka berat akibat tertimpa reruntuhan rumah. "Sebanyak 118 unit rumah rusak yaitu 86 unit rumah rusak berat dan 32 unit rumah rusak ringan," katanya.
Dijelaskan, BPBD Kabupaten Sarmi mengerahkan tim reaksi cepat untuk melakukan pendataan. Kendala utama adalah jarak dan jalan menuju ke lokasi terdampak dalam keadaan rusak berat sehingga menyulitkan tim reaksi cepat untuk melakukan pendataan dan mendistribusikan bantuan.
"Jarak antar distrik saling berjauhan dan aksesnya terbatas. Pendataan masih dilakukan oleh BPBD. Posko BNPB terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sarmi," pungkasnya.
(nag)