Bus Rombongan TK Masuk Jurang, Kapolda Sumut: Tangkap Sopir dan Kernetnya
A
A
A
DELISERDANG - Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Paulus Waterpaw meninjau lokasi kecelakaan bus pengangkut rombongan murid taman kanak-kanak (TK) dan guru, di perbatasan Kabupaten Deliserdang–Tanah Karo, Selasa (12/6/2018).
Dalam kesempatan itu, Kapolda memerintahkan Dirlantas untuk mengejar sopir dan kernet yang kabur pascakejadian. "Tangkap itu sopir dan kernetnya, periksa biar jelas semuanya. Kalau memang bersalah ya jalani proses hukum," tegas Kapolda.
Diketahui, bus pariwisata dengan plat B 7506 XA tujuan Kota Medan-Berastagi, masuk jurang sedalam 15 meter. Akibatnya, seluruh penumpang berjumlah 45 orang mengalami luka-luka.
Menurut Kapolda, kecelakaan ini akibat kondisi bus yang tidak layak untuk dioperasikan. Selain itu, tikungan di lokasi kejadian sangat rawan dan rambu dan penerangan jalan sangat minim.
"Kondisi bannya saja memang sudah tidak layak. Kami masih cek mesin kendaraan dan rem. Nanti hasil keseluruhan akan kita sampaikan," ujar Paulus.
Paulus mengimbau kepada pengendara, baik mobil maupun sepeda motor, untuk lebih berhati hati dalam berlalu lintas. Sebaiknya, periksa terlebih dahulu kondisi kelayakan kendaraan sebelum berangkat.
"Sayangi keluarga. Maka sebelum berangkat, baik mudik maupun liburan, cek semuanya dari kendaraan maupun kesehatan fisik si pengemudi, biar semuanya lancar," pungkas jenderal bintang dua tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kapolda memerintahkan Dirlantas untuk mengejar sopir dan kernet yang kabur pascakejadian. "Tangkap itu sopir dan kernetnya, periksa biar jelas semuanya. Kalau memang bersalah ya jalani proses hukum," tegas Kapolda.
Diketahui, bus pariwisata dengan plat B 7506 XA tujuan Kota Medan-Berastagi, masuk jurang sedalam 15 meter. Akibatnya, seluruh penumpang berjumlah 45 orang mengalami luka-luka.
Menurut Kapolda, kecelakaan ini akibat kondisi bus yang tidak layak untuk dioperasikan. Selain itu, tikungan di lokasi kejadian sangat rawan dan rambu dan penerangan jalan sangat minim.
"Kondisi bannya saja memang sudah tidak layak. Kami masih cek mesin kendaraan dan rem. Nanti hasil keseluruhan akan kita sampaikan," ujar Paulus.
Paulus mengimbau kepada pengendara, baik mobil maupun sepeda motor, untuk lebih berhati hati dalam berlalu lintas. Sebaiknya, periksa terlebih dahulu kondisi kelayakan kendaraan sebelum berangkat.
"Sayangi keluarga. Maka sebelum berangkat, baik mudik maupun liburan, cek semuanya dari kendaraan maupun kesehatan fisik si pengemudi, biar semuanya lancar," pungkas jenderal bintang dua tersebut.
(thm)