Bank Jatim Perkuat Kredit Sektor Agromaritim
A
A
A
SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim per Mei 2018 membukukan penyaluran kredit Rp32,14 triliun, tumbuh 6,73% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dari capaian tersebut, sebanyak Rp26,14 miliar disumbang dari kredit sektor agromaritim atau kredit program hulu hilir.
Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso mengatakan, dalam program penyaluran kredit sektor agromaritim tersebut pihaknya bekerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Program ini meliputi sektor usaha pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan dengan suku bunga 6%. Di program agromaritim ini, Bank Jatim fokus pada kredit petani, pekerja kebun, juga nelayan.
“Kami menggarap sektor agromaritim ini bertujuan, mendorong petani atau nelayan meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan,” katanya, Senin (11/6/2018).
Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, selain mendorong kredit, pihaknya juga berupaya menurunkan kredit macet atau non performing loan (NPL).Tahun ini NPL ditargetkan turun menjadi 4,3% dari tahun lalu sebesar 4,8%.“Untuk menekan NPL tersebut, kami mendorong agen untuk aktif melakukan penagihan,” katanya.
Dari capaian tersebut, sebanyak Rp26,14 miliar disumbang dari kredit sektor agromaritim atau kredit program hulu hilir.
Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso mengatakan, dalam program penyaluran kredit sektor agromaritim tersebut pihaknya bekerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Program ini meliputi sektor usaha pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan dengan suku bunga 6%. Di program agromaritim ini, Bank Jatim fokus pada kredit petani, pekerja kebun, juga nelayan.
“Kami menggarap sektor agromaritim ini bertujuan, mendorong petani atau nelayan meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan,” katanya, Senin (11/6/2018).
Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, selain mendorong kredit, pihaknya juga berupaya menurunkan kredit macet atau non performing loan (NPL).Tahun ini NPL ditargetkan turun menjadi 4,3% dari tahun lalu sebesar 4,8%.“Untuk menekan NPL tersebut, kami mendorong agen untuk aktif melakukan penagihan,” katanya.
(vhs)