Wow, 5.000 Peternak Sapi di Pengalengan Catat Rekor MURI Buka Bersama Terbanyak
A
A
A
PENGALENGAN - Hawa dingin menusuk tulang dan guyuran hujan yang turun sejak siang tak menyurutkan semangat para peternak sapi di Kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat untuk datang ke Lapangan Dodik Secata Rindam 3 Siliwangi, Pangalengan. Mereka dengan menaiki berbagai jenis kendaraan datang secara berombongan dari berbagai pelosok wilayah penghasil susu sapi ini.
Kedatangan anggota Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan dan keluarganya ini bukan sekedar jalan-jalan. Namun untuk buka puasa bareng (bukber). Sekitar 5.000 warga itu berkumpul untuk menikmati keakraban dan kebersamaan berbuka puasa yang digagas Frisian Flag Indonesia (FFI), Kamis petang 24 Mei 2018.
Ketua KPBS Pangalengan Aun Gunawan menyatakan, di wilayahnya ada sekitar 5.000 peternak yang telah tergabung dalam koperasi. Setiap hari ribuan liter susu sapi dihasilkan dan didistribusikan menjadi bahan baku berbagai produk susu.
"Acara ini sangat bermanfaat, peternak bisa kumpul bareng. Kalau sekarang 5.000 warga telah berkumpul, maka kami berharap tahun depan bisa ditingkatkan menjadi 10.000 warga yang diundang buka puasa bareng di sini," katanya.
Diharapkan momen ini dapat menjadi sarana interaksi positif antar anggota koperasi, keluarga, serta FFI sebagai mitra usaha untuk dapat terus menjalin kerja sama, terutama dalam usaha meningkatan jumlah serta kualitas produksi susu sapi segar dalam negeri untuk mendukung pembentukan keluarga Indonesia yang kuat.
‘’Kegiatan buka bersama ini digelar sebagai salah satu wujud apresiasi, serta ajang silaturahmi bagi mitra peternak kami khususnya di area Pangalengan,” ujar Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro.
Dia menjelaskan, tanpa kerja keras dan dedikasi para peternak beserta dukungan dari anggota keluarganya yang merupakan para Pahlawan Gizi ini, maka pemenuhan susu sapi segar nasional sebagai asupan kaya gizi akan sulit terpenuhi.
"Para peternak inilah yang menjadi tulang punggung dalam mendukung pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri, serta lebih jauh membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui produk susu segar yang bergizi," ungkap Andrew.
Kegiatan ini juga berhasil memecahkan rekor sebagai kegiatan berbuka puasa dengan keluarga peternak sapi terbanyak dan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan diserahkan langsung oleh perwakilan MURI Triyawan kepada Andrew F Saputro.
"Ini baru pertama di Indonesia, bahkan mungkin di Dunia, di mana 5.000 peternak bisa kumpul bareng dan buka puasa sekaligus bersilaturahmi," kata Triyono.
Salah satu peternak, Eep menyatakan bahwa dengan tiga ekor sapi perah yang dimilikinya, setiap hari rata-rata bisa memproduksi 40 liter susu sapi.
"Namun sapinya sedang hamil, jadi produksinya agar menurun. Sekarang hanya sekitar 25 liter per hari," ujarnya. Harga per liter susu sapi murni tergantung kualitasnya. Rata-rata dihargai Rp4.000 per liter. "Kalau kami menernakkan sapi dari kecil, sejak lahir sampai dewasa dan bisa diperah," tandasnya.
Kedatangan anggota Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan dan keluarganya ini bukan sekedar jalan-jalan. Namun untuk buka puasa bareng (bukber). Sekitar 5.000 warga itu berkumpul untuk menikmati keakraban dan kebersamaan berbuka puasa yang digagas Frisian Flag Indonesia (FFI), Kamis petang 24 Mei 2018.
Ketua KPBS Pangalengan Aun Gunawan menyatakan, di wilayahnya ada sekitar 5.000 peternak yang telah tergabung dalam koperasi. Setiap hari ribuan liter susu sapi dihasilkan dan didistribusikan menjadi bahan baku berbagai produk susu.
"Acara ini sangat bermanfaat, peternak bisa kumpul bareng. Kalau sekarang 5.000 warga telah berkumpul, maka kami berharap tahun depan bisa ditingkatkan menjadi 10.000 warga yang diundang buka puasa bareng di sini," katanya.
Diharapkan momen ini dapat menjadi sarana interaksi positif antar anggota koperasi, keluarga, serta FFI sebagai mitra usaha untuk dapat terus menjalin kerja sama, terutama dalam usaha meningkatan jumlah serta kualitas produksi susu sapi segar dalam negeri untuk mendukung pembentukan keluarga Indonesia yang kuat.
‘’Kegiatan buka bersama ini digelar sebagai salah satu wujud apresiasi, serta ajang silaturahmi bagi mitra peternak kami khususnya di area Pangalengan,” ujar Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro.
Dia menjelaskan, tanpa kerja keras dan dedikasi para peternak beserta dukungan dari anggota keluarganya yang merupakan para Pahlawan Gizi ini, maka pemenuhan susu sapi segar nasional sebagai asupan kaya gizi akan sulit terpenuhi.
"Para peternak inilah yang menjadi tulang punggung dalam mendukung pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri, serta lebih jauh membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui produk susu segar yang bergizi," ungkap Andrew.
Kegiatan ini juga berhasil memecahkan rekor sebagai kegiatan berbuka puasa dengan keluarga peternak sapi terbanyak dan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan diserahkan langsung oleh perwakilan MURI Triyawan kepada Andrew F Saputro.
"Ini baru pertama di Indonesia, bahkan mungkin di Dunia, di mana 5.000 peternak bisa kumpul bareng dan buka puasa sekaligus bersilaturahmi," kata Triyono.
Salah satu peternak, Eep menyatakan bahwa dengan tiga ekor sapi perah yang dimilikinya, setiap hari rata-rata bisa memproduksi 40 liter susu sapi.
"Namun sapinya sedang hamil, jadi produksinya agar menurun. Sekarang hanya sekitar 25 liter per hari," ujarnya. Harga per liter susu sapi murni tergantung kualitasnya. Rata-rata dihargai Rp4.000 per liter. "Kalau kami menernakkan sapi dari kecil, sejak lahir sampai dewasa dan bisa diperah," tandasnya.
(sms)