Tangkal Radikalisme dan Terorisme, Ridwan Kamil Akan Bentuk Badan Cyber Provinsi
A
A
A
BEKASI - Jika menjadi gubernur Jawa Barat, Cagub Jabar Ridwan Kamil berkomitmen membentuk badan cyber provinsi untuk menangkal aksi radikalisme dan terorisme.
"Kalau Jabar mau kondusif, mau tenang, dan Jabar bisa mengendalikan saya punya gagasan membuat badan cyber provinsi," kata Kang Emil, sapaan akrab Wali Kota Bandung nonaktif seusai bersilahturahmi dengan warga di Perumahan Grand Wisata, Bekasi, Rabu (23/5/2018).
Salahuddin, warga setempat mempertanyakan tentang paham terorisme dan radikalisme yang mudah menyusup ke berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga generasi muda.
Menjawab pertanyaan tersebut Kang Emil menjelaskan bahwa teror bikin kita saling tidak percaya, bikin kita gelisah. "Harus kita lawan. Itu bukan kriminal spontan, tapi ada dalang besar di baliknya. Di mana ada kekacauan pasti ada yang diuntungkan. Yakni dalang kekacauan itu," kata pria yang namanya masuk dalam daftar 50 pemimpin terbaik dunia 2018 versi Majalah Fortune.
Menurut Kang Emil, sebagai pemimpin dia akan turun tangan, berdialog dan menjadi moderator untuk menengahi setiap perbedaan. Dia ingin memastikan tidak ada kebencian yang datang dari salah persepsi.
Kang Emil menambahkan, tiap zaman pun tantangan sendiri, tiap negara dengan revolusi digital punya kegagapan sendiri dalam mengendalikan informasi. Kalau tidak dikendalikan, kejadiannya seperti di Amerika, ada dua pihak berkelahi padahal akun facebook-nya dibuat di luar negeri.
"Nah, hal-hal begitu jangan sampai terjadi di Indonesia. Tujuan badan cyber itu kita aman, nyaman menggunakan teknologi media sosial. Sekaligus memastikan tidak ada hal-hal, berita negatif atau hoaks yang berseliweran di media sosial yang memengaruhi anak bangsa di Jabar," ujarnya.
"Kalau Jabar mau kondusif, mau tenang, dan Jabar bisa mengendalikan saya punya gagasan membuat badan cyber provinsi," kata Kang Emil, sapaan akrab Wali Kota Bandung nonaktif seusai bersilahturahmi dengan warga di Perumahan Grand Wisata, Bekasi, Rabu (23/5/2018).
Salahuddin, warga setempat mempertanyakan tentang paham terorisme dan radikalisme yang mudah menyusup ke berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga generasi muda.
Menjawab pertanyaan tersebut Kang Emil menjelaskan bahwa teror bikin kita saling tidak percaya, bikin kita gelisah. "Harus kita lawan. Itu bukan kriminal spontan, tapi ada dalang besar di baliknya. Di mana ada kekacauan pasti ada yang diuntungkan. Yakni dalang kekacauan itu," kata pria yang namanya masuk dalam daftar 50 pemimpin terbaik dunia 2018 versi Majalah Fortune.
Menurut Kang Emil, sebagai pemimpin dia akan turun tangan, berdialog dan menjadi moderator untuk menengahi setiap perbedaan. Dia ingin memastikan tidak ada kebencian yang datang dari salah persepsi.
Kang Emil menambahkan, tiap zaman pun tantangan sendiri, tiap negara dengan revolusi digital punya kegagapan sendiri dalam mengendalikan informasi. Kalau tidak dikendalikan, kejadiannya seperti di Amerika, ada dua pihak berkelahi padahal akun facebook-nya dibuat di luar negeri.
"Nah, hal-hal begitu jangan sampai terjadi di Indonesia. Tujuan badan cyber itu kita aman, nyaman menggunakan teknologi media sosial. Sekaligus memastikan tidak ada hal-hal, berita negatif atau hoaks yang berseliweran di media sosial yang memengaruhi anak bangsa di Jabar," ujarnya.
(zik)