Tapak Suci Bantah Muridnya Terlibat Aksi Bom Bunuh Diri
A
A
A
YOGYAKARTA - Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas kasus penyerangan Gereja dan markas kepolisian dengan menggunakan bom bunuh diri beberapa waktu yang lalu.
Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci juga membantah berita yang mengaitkan salah satu anak pelaku bom bunuh diri merupakan murid Tapak Suci.
“Ini masih perlu ditelusuri lebih lanjut, karena Tapak Suci tidak pernah mengajarkan tindak radikalisme dalam kurikulum pengajarannya,” kata Ketua Umum Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci, M Afnan Hadikusumo.
Menurut Afnan Tapak Suci mendidik para siswanya agar memiliki keterampilan dalam beladiri, berakhlak mulia dan menjunjung semangat bela negara.
Oleh karenanya kami berpendapat bahwa anak yang dilibatkan dalam bom bunuh diri tersebut juga merupakan korban dari keterbatasan pemahaman ilmu agama orang tuanya.
Tapak Suci sangat menjunjung tinggi sikap toleransi dalam menyikapi berbagai perbedaan. Hal ini terbukti dengan begitu pesatnya perkembangan Perguruan Tapak Suci yang bukan saja diterima di Indonesia namun juga sudah tersebar hingga negara-negara lain seperti di Taiwan, Singapura, Brunei, Thailand, Malaysia, Mesir, bahkan di negara-negara Eropa.
“Sehingga dengan sendirinya siswa-siswa Tapak Suci pun berasal dari berbagai latar belakang yang bersifat multi bangsa, multi etnis, multi kultur, multi ras, dan multi agama,” terangnya.
Dalam kesematan itu Tapak Suci juga mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas siapapun pelaku, provokator, dan aktor intelektual di balik pengeboman yang secara sengaja telah menimbulkan kekacauan, kepanikan, dan saling curiga antar anak bangsa.
“Apabila diperlukan, Tapak Suci siap membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan terorisme sesuai dengan kewenangan dan kemampuan yang dimiliki,” tegasnya.
Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci juga membantah berita yang mengaitkan salah satu anak pelaku bom bunuh diri merupakan murid Tapak Suci.
“Ini masih perlu ditelusuri lebih lanjut, karena Tapak Suci tidak pernah mengajarkan tindak radikalisme dalam kurikulum pengajarannya,” kata Ketua Umum Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci, M Afnan Hadikusumo.
Menurut Afnan Tapak Suci mendidik para siswanya agar memiliki keterampilan dalam beladiri, berakhlak mulia dan menjunjung semangat bela negara.
Oleh karenanya kami berpendapat bahwa anak yang dilibatkan dalam bom bunuh diri tersebut juga merupakan korban dari keterbatasan pemahaman ilmu agama orang tuanya.
Tapak Suci sangat menjunjung tinggi sikap toleransi dalam menyikapi berbagai perbedaan. Hal ini terbukti dengan begitu pesatnya perkembangan Perguruan Tapak Suci yang bukan saja diterima di Indonesia namun juga sudah tersebar hingga negara-negara lain seperti di Taiwan, Singapura, Brunei, Thailand, Malaysia, Mesir, bahkan di negara-negara Eropa.
“Sehingga dengan sendirinya siswa-siswa Tapak Suci pun berasal dari berbagai latar belakang yang bersifat multi bangsa, multi etnis, multi kultur, multi ras, dan multi agama,” terangnya.
Dalam kesematan itu Tapak Suci juga mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas siapapun pelaku, provokator, dan aktor intelektual di balik pengeboman yang secara sengaja telah menimbulkan kekacauan, kepanikan, dan saling curiga antar anak bangsa.
“Apabila diperlukan, Tapak Suci siap membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan terorisme sesuai dengan kewenangan dan kemampuan yang dimiliki,” tegasnya.
(sms)