Satu Korban Bom Meninggal di RS Bedah karena Pendarahan Hebat

Minggu, 13 Mei 2018 - 15:01 WIB
Satu Korban Bom Meninggal...
Satu Korban Bom Meninggal di RS Bedah karena Pendarahan Hebat
A A A
SURABAYA - Para korban bom bunuh diri di berbagai gereja di Surabaya terus dilakukan penanganan secara intensif. Salah satu penanganan korban dilakukan di rumah sakit (RS) Bedah, Manyar, Surabaya yang dekat dengan lokasi bom di kawasan Ngagel Madya.

Direktur Rumah Sakit Bedah, Manyar, Surabaya, Priyanto Suwasono menuturkan, sejak pagi sudah ada 16 korban yang dibawa ke RS Bedah. Mereka mengalami pendarahan hebat yang perlu ditangani dengan segera.

"Setelah kejadian kami menerima korban dan dirawat langsung bersama para tim ahli dari RSU dr Soetomo, kami bergerak cepat untuk menangani para korban," ujar Priyanto, Minggu (13/5/2018).

Banyaknya korban yang masuk ke RS Bedah serta tingkat kegawatan membuatnya merujuk tujuh korban ke rumah sakit lain. Langkah ini dilakukan untuk penanganan secara cepat terhadap semua kondisi korban.

"Jadi rujukan yang kami lakukan terkait penanganan serta menstabilkan kondisi korban."

Sementara itu, delapan korban lainnya masih dirawat di RS Bedah. Tim medis juga terus menjaga kondisi mereka untuk dilakukan penanganan terpadu. Bahkan, ada satu korban yang dilakukan perawatan secara intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU).

Priyanto juga menjelaskan bahwa ada satu korban yang meninggal di RS Bedah. Korban meninggal itu masih berusia 11 tahun. Saat masuk ke RS, korban sudah mengalami pendarahan hebat. "Saat masuk pendarahan yang dialami korban cukup parah," jelasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1062 seconds (0.1#10.140)