Unicef dan Delapan Negara Asia Apresiasi Surabaya Vaganza

Senin, 07 Mei 2018 - 04:07 WIB
Unicef dan Delapan Negara Asia Apresiasi Surabaya Vaganza
Unicef dan Delapan Negara Asia Apresiasi Surabaya Vaganza
A A A
SURABAYA - Parade bunga dan budaya yang dibalut dalam Surabaya Vaganza mendapatkan apresiasi dari Unicef dan delapan negara Asia. Mereka menikmati gelaran kebudayaan yang digelar dari Tugu Pahlawan ke Taman Bungkul.

Unicef bersama delapan negara Asia seperti Malaysia, China, Vietnam, Myanmar, Philipina, Thailand, dan Kamboja juga turut menanti kedatangan peserta Surabaya Vaganza itu di Taman Bungkul. Mereka pun terlihat menyaksikan dengan seksama penampilan dan atraksi para peserta setelah tiba di depan Taman Bungkul.

Sesekali Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak para perwakilan dari Unicef itu untuk foto bersama dengan peserta yang dinilai bagus hiasan bunganya. Bahkan, ia juga sempat menari bersama dengan para peserta dari Papua yang kemudian diikuti oleh beberapa perwakilan Unicef.

Gunilla Olson, kepala Perwakilan Unicef untuk Indonesia menuturkan, semua penampilan dari peserta Surabaya Vaganza itu bagus dan sangat fantastis. Dari acara ini, sangat terlihat jelas bahwa Bhinneka Tunggal Ika di Kota Surabaya benar-benar terwujud.

"Penampilannya sangat bagus dan fantastis. Ini sebuah gambaran bahwa Bhinneka Tunggal Ika benar-benar terjadi di Kota Surabaya. Ada perhatian khusus kepada anak-anak, terutama anak-anak yang berpartisipasi menjadi peserta dalam Surabaya Vaganza ini," ujar Gunilla setelah menyaksikan semua penampilan dan atraksi dari peserta Surabaya Vaganza di Taman Bungkul, Minggu (6/5/2018).

Wanita asal Swedia itu juga memastikan masa depan Kota Surabaya sangat cerah, terutama apabila memperhatikan anak-anak, terutama dalam pembangunan perekonomiannya. Sebab, mereka akan menjadi masa depan Surabaya di kemudian hari.

Sementara itu, Risma memastikan bahwa agenda Surabaya Vaganza itu akan menjadi agenda tahunan yang bisa 'dijual' ke luar negeri. Sehingga akan menjadi destinasi wisata saat pelaksanaannya. "Kami juga sengaja meminta semua kelompok dan komunitas yang terdiri dari berbagai suku dan etnis untuk ikut serta dalam Surabaya Vaganza ini, karena mereka juga tinggal di Surabaya," jelasnya.

Ia melanjutkan, Kota Surabaya sudah memasuki usia yang ke 725 tahun. Di usia Surabaya yang sudah dewasa ini, Risma berpesan untuk selalu bersikap dewasa dalam menghadapi setiap permasalahan yang terjadi. Ia meminta untuk tidak egois dalam menghadapi permasalahan.

"Kota ini adalah kota perjuangan. Maka dari itu saya mohon kepada seluruh warga Surabaya untuk tidak boleh mengenal kata menyerah, dan putus asa. Dan tidak boleh lari kalau ada masalah. Mari kita hadapi dan selesaikan masalah secara bersama-sama," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8500 seconds (0.1#10.140)