KKDD Dorong Literasi Digital Warga Kebumen
A
A
A
KEBUMEN - Penggunaan internet dewasa ini menjadi kebutuhan pokok bagi pengembangan suatu wilayah. Sayangnya tidak semua warga daerah mempunyai pengetahuan dan kemampuan menggunakan internet. Salah satu wilayah dengan tingkat penggunaan internet yang relatif minim adalah Kabupaten Kebumen.
Berdasarkan jajak pendapat dari Lembaga Survei Manilka Consulting hanya 20% warga Kebumen yang melek internet. Sedangkan 80% sisanya masih belum mengenal dan menggunakan internet. "Fakta ini harus menjadi perhatian bersama karena dewasa ini internet adalah sumber informasi yang paling lengkap dan murah, guru informal yang paling mumpuni dan sabar, pasar besar berbagai produk, dan tidak membutuhkan modal besar untuk mengaksesnya," ujar Wahyu Yoga Pratama, aktivis socialpreneur asal Kebumen, Senin (30/4/2018).
Dia menjelaskan banyak potensi warga Kebumen yang bisa dikembangkan jika literasi digital mereka memadai. Menurutnya berbagai potensi baik di bidang peternakan, pertanian, pariwisata, hingga produk UMKM di Kebumen yang saat ini tampak jalan di tempat. "Belum adanya skill digital marketing menjadikan keterbatasan pasar para pelaku usaha, pelaku wisata dan penggiat ekonomi lainnya mengembangkan produk mereka yang ada di Kebumen," ujarnya.
Pria jebolan Nanyang University ini mengungkapkan dirinya bersama beberapa aktivis Kebumen saat ini mengagas terbentuknya Komunitas Kebumen Desa Digital (KKDD) 2020. Wadah ini diharapkan mampu meningkatkan secara signifikan tingkat literasi digital warga Kebumen dalam dua tahun mendatang. "Sebagai warga asli Kebumen jujur kami gelisah dengan kondisi rendahnya tingkat penggunaan interner di kampung halaman kami. Maka kami berupaya bersama agar ada penetrasi penggunaan internet meningkat signifikan dalam dua tahun ke depan,” katanya.
Yoga mengatakan dalam upaya meningkatkan literasi digital bagi warga Kebumen, KKDD mempunyai berbagai macam kegiatan yang menyasar pelaku usaha, pegiat UMKM, pengelola objek wisata, hingga anak-anak muda. Kegiatan tersebut antara lain pelatihan digital marketing melalui berbagai platform media sosial, pelatihan pengenalan dan penggunaan internet, serta pelatihan bagi UMKM untuk membuat toko online.
"Yang terpenting bagaimana warga Kebumen bisa menggunakan internet, tahu cara berjualan di internet dan mau melakukannya," ujar mantan petinggi Microsof Asia Tenggara tersebut.
Yoga berharap dengan KKDD Kebumen nantinya tidak lagi hanya menjadi pasar dari berbagai produk dari luar daerah, tetapi sebaliknya menjadi pemasok kebutuhan dari daerah lain. Dia yakin jika penggunaan digital marketing akan membawa Kebumen menjadi lebih baik. "Menjamurnya marketplace dan tingginya pengguna media sosial memudahkan untuk mencapai itu. Kita bisa memilih pasar yang sesuai dengan produk kita menggunakan facebook ads, kita juga bisa mengarahkan pembeli untuk membeli produk kita dengan teknik copywriting dan banyak hal lainnya yang bisa kita gali dan diaplikasikan para pelaku usaha," ujarnya.
Berdasarkan jajak pendapat dari Lembaga Survei Manilka Consulting hanya 20% warga Kebumen yang melek internet. Sedangkan 80% sisanya masih belum mengenal dan menggunakan internet. "Fakta ini harus menjadi perhatian bersama karena dewasa ini internet adalah sumber informasi yang paling lengkap dan murah, guru informal yang paling mumpuni dan sabar, pasar besar berbagai produk, dan tidak membutuhkan modal besar untuk mengaksesnya," ujar Wahyu Yoga Pratama, aktivis socialpreneur asal Kebumen, Senin (30/4/2018).
Dia menjelaskan banyak potensi warga Kebumen yang bisa dikembangkan jika literasi digital mereka memadai. Menurutnya berbagai potensi baik di bidang peternakan, pertanian, pariwisata, hingga produk UMKM di Kebumen yang saat ini tampak jalan di tempat. "Belum adanya skill digital marketing menjadikan keterbatasan pasar para pelaku usaha, pelaku wisata dan penggiat ekonomi lainnya mengembangkan produk mereka yang ada di Kebumen," ujarnya.
Pria jebolan Nanyang University ini mengungkapkan dirinya bersama beberapa aktivis Kebumen saat ini mengagas terbentuknya Komunitas Kebumen Desa Digital (KKDD) 2020. Wadah ini diharapkan mampu meningkatkan secara signifikan tingkat literasi digital warga Kebumen dalam dua tahun mendatang. "Sebagai warga asli Kebumen jujur kami gelisah dengan kondisi rendahnya tingkat penggunaan interner di kampung halaman kami. Maka kami berupaya bersama agar ada penetrasi penggunaan internet meningkat signifikan dalam dua tahun ke depan,” katanya.
Yoga mengatakan dalam upaya meningkatkan literasi digital bagi warga Kebumen, KKDD mempunyai berbagai macam kegiatan yang menyasar pelaku usaha, pegiat UMKM, pengelola objek wisata, hingga anak-anak muda. Kegiatan tersebut antara lain pelatihan digital marketing melalui berbagai platform media sosial, pelatihan pengenalan dan penggunaan internet, serta pelatihan bagi UMKM untuk membuat toko online.
"Yang terpenting bagaimana warga Kebumen bisa menggunakan internet, tahu cara berjualan di internet dan mau melakukannya," ujar mantan petinggi Microsof Asia Tenggara tersebut.
Yoga berharap dengan KKDD Kebumen nantinya tidak lagi hanya menjadi pasar dari berbagai produk dari luar daerah, tetapi sebaliknya menjadi pemasok kebutuhan dari daerah lain. Dia yakin jika penggunaan digital marketing akan membawa Kebumen menjadi lebih baik. "Menjamurnya marketplace dan tingginya pengguna media sosial memudahkan untuk mencapai itu. Kita bisa memilih pasar yang sesuai dengan produk kita menggunakan facebook ads, kita juga bisa mengarahkan pembeli untuk membeli produk kita dengan teknik copywriting dan banyak hal lainnya yang bisa kita gali dan diaplikasikan para pelaku usaha," ujarnya.
(amm)