Uu Ruzhanul Ulum Sebut RINDU Akan Menang dengan Bantuan Empat Jaringan Besar
A
A
A
TASIKMALAYA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum akan dimenangkan melalui empat jaringan besar yang ada di Jawa Barat. Empat jaringan besar itu, kata Uu Ruzhanul Ulum, meliputi jaringan pesantren, jaringan partai, jaringan NU, dan jaringan relawan. Uu menjelaskan, jaringan partai pendukung Rindu sangatlah solid.
Apalagi dia sebagai pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempunyai jaringan besar di setiap daerah di Jawa Barat. “Relawan partai akan bergerak hingga ke pelosok-pelosok untuk pemenangan ini,” katanya.
Uu juga memastikan, dia memiliki strong voter yang signifikan di daerah. “Strong voter saya akan memenangkan pasangan Rindu, dan jumlahnya cukup banyak,” lanjutnya.
Jaringan berikutnya adalah jaringan pesantren. Sebagai pimpinan pondok pesantren Miftahul Huda yang terletak di Manonjaya, Tasikmalaya, pesantren ini telah menghasilkan ratusan ribu santri yang tersebar di Jawa hingga Sumatera.
Malah, kata Uu, para alumnus Miftahul Huda juga ada yang membuat pesantren di kabupaten dan kota di Jawa Barat. Jumlahnya lebih dari 1.000 pesantren. “Saya pernah bertemu dengan mereka dan mereka siap mendukung pasangan Rindu,” katanya.
Uu menjelaskan, kedekatan emosional para alumnus pesantren sangatlah unik. Mereka sudah seperti keluarga sendiri karena pernah menimba ilmu bersama-sama sejak dulu. Susah senang bersama, “Dan inilah yang membuat saya sangat optimistis,” ujarnya.
Jaringan berikutnya adalah jaringan Nahdatul Ulama (NU). Menurut Uu, dia adalah lahir dan besar dari keluarga NU. Dimulai dari sang ayah, almarhum KH Choer Affandi atau yang dikenal dengan Uwa Ajengan, yang dikenal sebagai tokoh NU di Tasikmalaya. “Saya juga besar di pesanren NU dan menjadi pengurus organisasi NU aktif,” paparnya.
Sejak menjadi Bupati Tasikmalaya, Uu juga mengaku kerap berdialog dengan para ulama NU, Muhamadiyah, dan Persis dalam mengambil kebijakan.
“Ulama-ulama selalu saya libatkan. Ketika mereka sudah setuju, biasanya program yang baik pun akan dibantu oleh para ulama untuk disosialisasikan di masjid-masjid,” terangnya.
Jaringan NU ini, kata Uu, diyakini akan mendongkrak suara RINDU kelak saat pencoblosan pada 27 Juni mendatang.
Jaringan terakhir adalah jaringan relawan. Pasangan Rindu sudah mempunyai posko pemenangan di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat. Koordinasi dengan para relawan pun sangat intens dilakukan untuk strategi pemenangan ini.
“Kami juga terus meminta para relawan mensosialisasikan visi dan misi program Rindu kepada masyarakat agar mereka paham perubahan yang akan kami lakukan,” tandasnya.
Apalagi dia sebagai pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempunyai jaringan besar di setiap daerah di Jawa Barat. “Relawan partai akan bergerak hingga ke pelosok-pelosok untuk pemenangan ini,” katanya.
Uu juga memastikan, dia memiliki strong voter yang signifikan di daerah. “Strong voter saya akan memenangkan pasangan Rindu, dan jumlahnya cukup banyak,” lanjutnya.
Jaringan berikutnya adalah jaringan pesantren. Sebagai pimpinan pondok pesantren Miftahul Huda yang terletak di Manonjaya, Tasikmalaya, pesantren ini telah menghasilkan ratusan ribu santri yang tersebar di Jawa hingga Sumatera.
Malah, kata Uu, para alumnus Miftahul Huda juga ada yang membuat pesantren di kabupaten dan kota di Jawa Barat. Jumlahnya lebih dari 1.000 pesantren. “Saya pernah bertemu dengan mereka dan mereka siap mendukung pasangan Rindu,” katanya.
Uu menjelaskan, kedekatan emosional para alumnus pesantren sangatlah unik. Mereka sudah seperti keluarga sendiri karena pernah menimba ilmu bersama-sama sejak dulu. Susah senang bersama, “Dan inilah yang membuat saya sangat optimistis,” ujarnya.
Jaringan berikutnya adalah jaringan Nahdatul Ulama (NU). Menurut Uu, dia adalah lahir dan besar dari keluarga NU. Dimulai dari sang ayah, almarhum KH Choer Affandi atau yang dikenal dengan Uwa Ajengan, yang dikenal sebagai tokoh NU di Tasikmalaya. “Saya juga besar di pesanren NU dan menjadi pengurus organisasi NU aktif,” paparnya.
Sejak menjadi Bupati Tasikmalaya, Uu juga mengaku kerap berdialog dengan para ulama NU, Muhamadiyah, dan Persis dalam mengambil kebijakan.
“Ulama-ulama selalu saya libatkan. Ketika mereka sudah setuju, biasanya program yang baik pun akan dibantu oleh para ulama untuk disosialisasikan di masjid-masjid,” terangnya.
Jaringan NU ini, kata Uu, diyakini akan mendongkrak suara RINDU kelak saat pencoblosan pada 27 Juni mendatang.
Jaringan terakhir adalah jaringan relawan. Pasangan Rindu sudah mempunyai posko pemenangan di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat. Koordinasi dengan para relawan pun sangat intens dilakukan untuk strategi pemenangan ini.
“Kami juga terus meminta para relawan mensosialisasikan visi dan misi program Rindu kepada masyarakat agar mereka paham perubahan yang akan kami lakukan,” tandasnya.
(sms)