Dikejar Harimau Bonita, Pekerja Sawit Sembunyi di Kanal

Selasa, 03 April 2018 - 03:34 WIB
Dikejar Harimau Bonita,...
Dikejar Harimau Bonita, Pekerja Sawit Sembunyi di Kanal
A A A
PEKANBARU - Setelah lama tidak muncul, harimau Sumatera yang diduga bernama Bonita itu menampakkan diri. Harimau Sumatera tersebut mengejar pekerja kelapa sawit.

Beruntung korban bernama Iwan berhasil selamat setelah masuk ke dalam kanal atau parit di Blok 80/06 PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Namun si raja hutan sempat 'menongkrongi' pria asal Nias ini.

"Harimau Sumaatera itu mengejar pekerja kebun sawit. Korban berlari dan menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam kanal," ucap Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau (BBKSDA) Riau, Suharyono di Pekanbaru, Senin (2/4/2018).

Kejadian itu berawal saat pukul 09.30 WIB korban sedang memanen sawit di lokasi. Saat mendodos atau memanen buah sawit, Iwan dikejutkan dengan kemunculan harimau yang diduga Bonita. Harimau yang telah memangsa dua manusia termasuk karyawati PT THIP Jumiati mendekat.

Iwan yang ketakutan dengan kehadiran si belang ini langung berlari sekuat tenaga. Dia berlari ke perbatasan di hutan produksi PT SPA. Saat harimau semakin mendekat, Iwan berlari menuju kanal, galian parit yang cukup dalam. Dia pun langsung terjun ke dasar air.

Harimau yang diduga Bonita menunggu ke munculan Iwan di tepi kanal. Peristiwa horor itu akhirnya berakhir saat dua tim rescue pencari Harimau Bonita datang ke lokasi.

"Begitu melihat banyak tim harimau tersebut pergi ke arah blok lagi," ucapnya.

Setelah itu petugas pun mengevakusi Iwan dari dalam kanal. Sebelumnya, dua warga di Pelanggiran, Inhil tewas diserang harimau bernama Bonita. Kejadian pertama pada 3 Januari 2018 dengan korban Jumiati, karyawati PT THIP.

Kemudian pada 10 Maret, harimau Sumatera itu kembali menyerang warga bernama Yusri. Keduanya diterkam di bagian tengkuk.

Organisasi pencinta alam internasional WWF menyatakan bahwa penyerangan harimau ke manusia di Inhil disebabkan hutan beralih fungsi menjadi perkebunan sawit oleh PT THIP dan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi yang merupakan anak perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP). Petugas sudah beberapa kali menembak bius Bonita, namun si raja hutan ini bangun lagi walau sempat tergeletak.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)