Bupati Batang Perintahkan Balita Penderita Kanker Kulit-Tumor Dirujuk ke RS dr Karyadi

Senin, 26 Maret 2018 - 19:53 WIB
Bupati Batang Perintahkan...
Bupati Batang Perintahkan Balita Penderita Kanker Kulit-Tumor Dirujuk ke RS dr Karyadi
A A A
BATANG - Bupati Batang Wihaji memerintahkan agar Huda Nur Arosyid (5) balita menderita kanker kulit dan tumor mata warga RT2 RW4 Desa Denasri Kulon, Kecamatan Batang, Batang putra pasangan Ruslan Abdulgani, dirujuk ke Rumah Sakit Karyadi Semarang, Senin (26/3/2018). Untuk keperluan tersebut Bupati Batang Wihaji, menjenguk ke rumah sakit untuk memastikan pihak rumah sakit agar melakukan tindakan cepat, sehingga segera dilakukan pengobatan.
Bupati Batang Perintahkan Balita Penderita Kanker Kulit-Tumor Dirujuk ke RS dr Karyadi

"Hari ini Huda Nur Arosyid sudah dibawa Rumah Sakit Kalisari Batang, makanya saya kesini pastikan segera ditangani," jelas Wihaji.

Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, sudah menangani kasus ini mulai dari awal pemeriksaan dan pemantauan.

"Kami juga terimakasih kepada masyarakat dan media yang sudah memviralkan sehingga mempercepat saya menindaklanjuti, makanya kita hari ini dibawa ke Rumah Sakit Karyadi Semarang," kata Wihaji.

Pemkab bertindak cepat agar warga tertangani, untuk ketidak mampuan pihak keluarga penderita tidak usah dikhawatirkan karena Pemkab mengcover biaya pengobatan dengan program kartu Batang.

"Untuk masalah biaya pihak keluarga tidak usah khawatir karena Pemkab memiliki Kartu Batang Sehat," kata Wihaji.

Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang RSUD Kalisari Batang dr Utari mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan diagnosis ada kelainan kulit dan mata. Tapi secata detail harus ada pemeriksaan lebih lanjut oleh spesialis mata dan kulit.

"Sebenarnya pasien ini sudah punya riwayat pernah periksa di Rumah Sakit Batang, November 2016 dirujuk ke RS Karyadi Semarang," kata dr Utari.

Dijelaskan juga sehingga setelah dari RS Karyadi pihak Rumah Sakit Batang tidak tahu perkembangan penyakitnya, karena sudah kewenangan dr RS Karyadi.

"Diduga pasien menderita Xerodermapigmentosum atau penyakit yang termasuk langka yang merupakan penyalit autosomal resesif yang disebabkan oleh resus DNA," jelas dr Utari.

Memang diduga penyakit genetik sehingga tidak menular, dan kalau di lihat secata fisik bentuknya mengerikan, sehingga masyarakat tidak usah kawatir dengan penyakitnya karena akan mengganggu psikologis pasien penderita penyakit tersebut.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5056 seconds (0.1#10.140)