Antisipasi Banjir Susulan, Perbaikan 9 Tanggul Jebol Dipercepat
A
A
A
BANDUNG - Banjir bandang yang terjadi di Jatihandap, Cicaheum, Kota Bandung, juga menyebabkan jebolnya sejumlah tanggul. Pemkot Bandung mencatat ada sembilan tanggul yang jebol dan harus segera diperbaiki.
"Ada delapan atau sembilan tanggul yang jebol akibat hujan dan banjir bandang. Beberapa tanggul belum selesai seluruhnya (perbaikannya). Ada tanggul darurat yang belum kering betul, sehingga masih riskan bila terjadi hujan lebat," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Ferdi Ligaswara, Kamis (22/3/2018).
Menurut dia, dinas terkait saat ini berusaha secepatnya melakukan perbaikan tanggul. Misalnya dengan memasang bronjong atau kembali membangun tanggul yang sempat jebol. Walaupun, pembangunan perlu proses dan memakan waktu.
Tak hanya memperbaiki sarana yang rusak, pihaknya juga mempercepat proses recovery sarana dan prasarana umum. Walaupun, tantangan yang dihadapi akan cukup berat, karena banyak rumah warga terkena lumpur dan rusak.
"Tetapi untuk pemulihan sarana dan prasarana, kami lakukan secepat mungkin. Seperti sarana ibadah apalagi sekolah, sumur warga, dan lainnya. Kami pulihkan secepatnya, maksimal minggu ini selesai," ujarnya.
Diskar PB juga melakukan evakuasi bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Cipamokolan. Adapun untuk pembersihan, saat ini pihaknya mengerahkan dua kendaraan, yaitu di Cicaheum dan RW 16. Kendaraan itu masih melakukan pembersihan dan penyemprotan.
Sedangkan proses mengangkut material yang masih ada di selokan, bantaran kali, atau di perumahan dilakukan dibantu berbagai instansi mulai dari OPD, relawan, kepolisian, TNI, dan masyarakat. Ferdy mengimbau, masyarakat tetap waspada. Bencana serupa bisa saja kembali terjadi, karena kondisi curah hujan tinggi diprediksi masih terus terjadi.
"Saat terjadi hujan dan ada luapan di sungai, hendaknya menjauhi areal bahaya. Apalagi rumah yang langsung di bibir sungai. Banjir susulan, bisa saja terjadi kalau ada hujan besar seperti kemarin," imbuh Ferdy.
"Ada delapan atau sembilan tanggul yang jebol akibat hujan dan banjir bandang. Beberapa tanggul belum selesai seluruhnya (perbaikannya). Ada tanggul darurat yang belum kering betul, sehingga masih riskan bila terjadi hujan lebat," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Ferdi Ligaswara, Kamis (22/3/2018).
Menurut dia, dinas terkait saat ini berusaha secepatnya melakukan perbaikan tanggul. Misalnya dengan memasang bronjong atau kembali membangun tanggul yang sempat jebol. Walaupun, pembangunan perlu proses dan memakan waktu.
Tak hanya memperbaiki sarana yang rusak, pihaknya juga mempercepat proses recovery sarana dan prasarana umum. Walaupun, tantangan yang dihadapi akan cukup berat, karena banyak rumah warga terkena lumpur dan rusak.
"Tetapi untuk pemulihan sarana dan prasarana, kami lakukan secepat mungkin. Seperti sarana ibadah apalagi sekolah, sumur warga, dan lainnya. Kami pulihkan secepatnya, maksimal minggu ini selesai," ujarnya.
Diskar PB juga melakukan evakuasi bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Cipamokolan. Adapun untuk pembersihan, saat ini pihaknya mengerahkan dua kendaraan, yaitu di Cicaheum dan RW 16. Kendaraan itu masih melakukan pembersihan dan penyemprotan.
Sedangkan proses mengangkut material yang masih ada di selokan, bantaran kali, atau di perumahan dilakukan dibantu berbagai instansi mulai dari OPD, relawan, kepolisian, TNI, dan masyarakat. Ferdy mengimbau, masyarakat tetap waspada. Bencana serupa bisa saja kembali terjadi, karena kondisi curah hujan tinggi diprediksi masih terus terjadi.
"Saat terjadi hujan dan ada luapan di sungai, hendaknya menjauhi areal bahaya. Apalagi rumah yang langsung di bibir sungai. Banjir susulan, bisa saja terjadi kalau ada hujan besar seperti kemarin," imbuh Ferdy.
(wib)