Pascabanjir Bandang, Petugas Masih Berupaya Bersihkan Sampah dan Lumpur
A
A
A
BANDUNG - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung dibantu sejumlah instansi terkait terus berupaya membersihkan sisa sampah dan lumpur pascabanjir bandang yang melanda kawasan Cicaheum, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati.
Kepala Diskar PB Kota Bandung, Ferdi Linggaswara mengatakan, pihaknya terus berupaya membersihkan sisa sampah dan lumpur yang masih menutup jalan raya Cicaheum. Upaya penanganan yang dilakukan terus dilakukan untuk mengembalikan kelancaran lalu lintas kendaraan yang melintas di Jalan AH Nasution.
"Hari ini kami masih melakukan penanganan lanjutan. Karena, sebagian jalan masih tertutup lumpur dan sampah," kata Ferdi saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (21/3/2018).
Dia menyebutkan, banjir bandang yang melanda kawasan Cicaheum ini berdampak terhadap 617 kepala keluarga. Kawasan paling parah melanda perumahan warga yang berada di Kelurahan Jatihandap. "Banjir bandang melanda di delapan RW dengan jumlah korban mencapai 617 kepala keluarga," katanya.
Dia mengungkapkan, dari jumlah korban tersebut tercatat sejumlah rumah warga mengalami rusak berat akibat terseret banjir bandang. Selain itu warga juga membutuhkan bantuan air bersih, karena, sumur dan sumber air sudah tercemar lumpur. "Warga butuh bantuan air bersih saat ini. Banyak sumur warga yang sudah tercemar," ungkapnya.
Kepala Diskar PB Kota Bandung, Ferdi Linggaswara mengatakan, pihaknya terus berupaya membersihkan sisa sampah dan lumpur yang masih menutup jalan raya Cicaheum. Upaya penanganan yang dilakukan terus dilakukan untuk mengembalikan kelancaran lalu lintas kendaraan yang melintas di Jalan AH Nasution.
"Hari ini kami masih melakukan penanganan lanjutan. Karena, sebagian jalan masih tertutup lumpur dan sampah," kata Ferdi saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (21/3/2018).
Dia menyebutkan, banjir bandang yang melanda kawasan Cicaheum ini berdampak terhadap 617 kepala keluarga. Kawasan paling parah melanda perumahan warga yang berada di Kelurahan Jatihandap. "Banjir bandang melanda di delapan RW dengan jumlah korban mencapai 617 kepala keluarga," katanya.
Dia mengungkapkan, dari jumlah korban tersebut tercatat sejumlah rumah warga mengalami rusak berat akibat terseret banjir bandang. Selain itu warga juga membutuhkan bantuan air bersih, karena, sumur dan sumber air sudah tercemar lumpur. "Warga butuh bantuan air bersih saat ini. Banyak sumur warga yang sudah tercemar," ungkapnya.
(wib)