RSU Syubbanul Wathon Ditargetkan Beroperasi Juli 2018
A
A
A
MAGELANG - Pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Syubbanul Wathon kerja sama Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegal Rejo, Magelang dan Siloam Hospital grup dari Lippo hampir tuntas. Rumah sakit kelas C ini diharapkan akan mulai beroperasi pada Juli 2018.
"Keberadaan sarana layanan kesehatan seperi rumah sakit sangat dibutuhkan oleh kalangan santri dan masyarakat umum. Pembangunan RSU Syubbanul Wathon hasil kerja sama PBNU dan Lippo Group salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan tersebut," ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hemy Faizal Zaini dalam acara topping-off RSU Syubbanul Wathon di Desa Purwosari, Tegal Rejo, Magelang, Selasa (20/3/2018).
Helmy menjelaskan upaya peningkatan layanan kesehatan merupakan salah satu fokus program kerja dari PBNU. Menurut dia berdasarkan hasil Muktamar NU di Jombang saat ini dibutuhkan penguatan bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dalam pemberdayaan umat.
"Upaya ini dijawab dengan berbagai program kerja yang berisi langkah-langkah penguatan pesantren di seluruh Indonesia serta penyediaan sarana layanan kesehatan. Selain itu juga dilakukan berbagai terobosan untuk menguatkan dilakukan berbagai terobosan untuk menguatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Dia mengatakan kerja sama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan penguatan ekonomi umat tidak bisa dilakukan PBNU sendiri. Pihaknya mengajak kerja sama dengan berbagai pihak seperti Lippo Group.
Chairman Lippo Group, Mochtar Riady menambahkan, warga setempat turut diberi kesempatan terlibat dalam pengelolaan RSU Syubbanul Wathon. Mereka akan dilatih untuk memenuhi sumber daya bagi operasional rumah sakit.
"Kami utamakan perekrutan dan penempatan tenaga kerja lokal dengan pelatihan intensif agar memenuhi kerja lokal dengan pelatihan intensif agar memenuhi sumber daya guna operasional rumah sakit ini," ujarnya.
Dia mengungkapkan kelompok Lippo dan NU memiliki visi dan cita-cita yang sama dalam hal pemberdayaan umat di tanah air. Dalam bidang kesehatan khususnya jaringan Siloam Hospital terus membangun rumah sakit di daerah terpencil seperti kawasan Buton, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Pengasuh Ponpes API Tegal Rejo KH Yusuf Chudlori mengatakan RSU Syubbanul Wathon dibangun di lahan seluas ±4.800 m2. Luas bangunan rumah sakit mencapai ±6.000 m2, terdiri dari 3 lantai dengan kapasitas 180 tempat tidur yang akan dibangun dalam dua tahap, dengan tahap pertama sebanyak 120 tempat tidur. "Jumlah total santri mencapai 13.000 orang, kami harapkan keberadaan rumah sakit bisa meningkatkan kualitas kesehatan mereka," katanya.
Caroline Riady, selaku Wakil Direktur Utama Siloam mengatakan RSU Syubbanul Wathon akan dilengkapi dengan berbagai peralatan kesehatan modern. Ada sekitar 30 dokter spesialis dan dokter umum serta tenaga medis yang melayani pasien. "Diproyeksikan rumah sakit ini akan melayani 300.000 pasien dalam waktu tujuh tahun ke depan," katanya.
Acara topping-off dihadiri Sekjen PBNU, Chairman Kelompok Lippo Bapak DR Mochtar Riady, CEO Lippo Group Bapak DR James T Riady, Presiden Lippo Group Bapak Ir Theo Sambuaga, para Direksi Siloam Hospitals Group, dan Ketua Yayasan Syubbanul Wathon/Ponpes API KH Muhammad Yusuf Chudlori, Sekda Pemprov Dr Ir Sri Puryono, Jajaran DPRD, Plt Bupati Magelang dan pejabat Forkompinda Kabupaten Magelang dan pejabat Forkompinda kabupaten lainnya.
"Keberadaan sarana layanan kesehatan seperi rumah sakit sangat dibutuhkan oleh kalangan santri dan masyarakat umum. Pembangunan RSU Syubbanul Wathon hasil kerja sama PBNU dan Lippo Group salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan tersebut," ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hemy Faizal Zaini dalam acara topping-off RSU Syubbanul Wathon di Desa Purwosari, Tegal Rejo, Magelang, Selasa (20/3/2018).
Helmy menjelaskan upaya peningkatan layanan kesehatan merupakan salah satu fokus program kerja dari PBNU. Menurut dia berdasarkan hasil Muktamar NU di Jombang saat ini dibutuhkan penguatan bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dalam pemberdayaan umat.
"Upaya ini dijawab dengan berbagai program kerja yang berisi langkah-langkah penguatan pesantren di seluruh Indonesia serta penyediaan sarana layanan kesehatan. Selain itu juga dilakukan berbagai terobosan untuk menguatkan dilakukan berbagai terobosan untuk menguatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Dia mengatakan kerja sama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan penguatan ekonomi umat tidak bisa dilakukan PBNU sendiri. Pihaknya mengajak kerja sama dengan berbagai pihak seperti Lippo Group.
Chairman Lippo Group, Mochtar Riady menambahkan, warga setempat turut diberi kesempatan terlibat dalam pengelolaan RSU Syubbanul Wathon. Mereka akan dilatih untuk memenuhi sumber daya bagi operasional rumah sakit.
"Kami utamakan perekrutan dan penempatan tenaga kerja lokal dengan pelatihan intensif agar memenuhi kerja lokal dengan pelatihan intensif agar memenuhi sumber daya guna operasional rumah sakit ini," ujarnya.
Dia mengungkapkan kelompok Lippo dan NU memiliki visi dan cita-cita yang sama dalam hal pemberdayaan umat di tanah air. Dalam bidang kesehatan khususnya jaringan Siloam Hospital terus membangun rumah sakit di daerah terpencil seperti kawasan Buton, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Pengasuh Ponpes API Tegal Rejo KH Yusuf Chudlori mengatakan RSU Syubbanul Wathon dibangun di lahan seluas ±4.800 m2. Luas bangunan rumah sakit mencapai ±6.000 m2, terdiri dari 3 lantai dengan kapasitas 180 tempat tidur yang akan dibangun dalam dua tahap, dengan tahap pertama sebanyak 120 tempat tidur. "Jumlah total santri mencapai 13.000 orang, kami harapkan keberadaan rumah sakit bisa meningkatkan kualitas kesehatan mereka," katanya.
Caroline Riady, selaku Wakil Direktur Utama Siloam mengatakan RSU Syubbanul Wathon akan dilengkapi dengan berbagai peralatan kesehatan modern. Ada sekitar 30 dokter spesialis dan dokter umum serta tenaga medis yang melayani pasien. "Diproyeksikan rumah sakit ini akan melayani 300.000 pasien dalam waktu tujuh tahun ke depan," katanya.
Acara topping-off dihadiri Sekjen PBNU, Chairman Kelompok Lippo Bapak DR Mochtar Riady, CEO Lippo Group Bapak DR James T Riady, Presiden Lippo Group Bapak Ir Theo Sambuaga, para Direksi Siloam Hospitals Group, dan Ketua Yayasan Syubbanul Wathon/Ponpes API KH Muhammad Yusuf Chudlori, Sekda Pemprov Dr Ir Sri Puryono, Jajaran DPRD, Plt Bupati Magelang dan pejabat Forkompinda Kabupaten Magelang dan pejabat Forkompinda kabupaten lainnya.
(wib)