Pasca-OTT, Empat Pegawai BPN Kota Semarang Kembali Bekerja
A
A
A
SEMARANG - Empat pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang, kini telah kembali bekerja. Suasana Kantor BPN Kota Semarang juga tampak biasa dengan melayani masyarakat.
Kepala Subbagian Tata Usaha BPN Kota Semarang, Warto mengatakan, empat pegawai yang sempat diamankan Kejari kini telah kembali bekerja. Keempatnya adalah Kepala BPN Kota Semarang Sriyono, Kasubsi Pemeliharaan Data Windaro Rochmati, serta Jimmi dan Fahmi yang merupakan tenaga honorer.
"Kami proaktif melayani kebutuhan Tim Kejari yang melakukan penyelidikan terkait kasus pungli," ujar Warto, Rabu (7/3/2018).
Warto menambahkan, pihaknya selalu berupaya menjadikan BPN sebagai instansi yang bebas pungli. Masyarakat yang melakukan pembayaran dengan sistem nontunai yakni melalui bank atau Kantor Pos. "Setiap hari setidaknya ada 700 sampai 800 orang yang melakukan sejumlah pengurusan di sini," pungkasnya.
Sementara itu, pagi tadi terlihat Tim Kejari kembali mendatangi Kantor BPN Kota Semarang di Jalan Ki Mangun Sarkoro. Dengan membawa tas, mereka langsung masuk gedung tanpa memberikan keterangan apa pun pada awak media.
Kepala Subbagian Tata Usaha BPN Kota Semarang, Warto mengatakan, empat pegawai yang sempat diamankan Kejari kini telah kembali bekerja. Keempatnya adalah Kepala BPN Kota Semarang Sriyono, Kasubsi Pemeliharaan Data Windaro Rochmati, serta Jimmi dan Fahmi yang merupakan tenaga honorer.
"Kami proaktif melayani kebutuhan Tim Kejari yang melakukan penyelidikan terkait kasus pungli," ujar Warto, Rabu (7/3/2018).
Warto menambahkan, pihaknya selalu berupaya menjadikan BPN sebagai instansi yang bebas pungli. Masyarakat yang melakukan pembayaran dengan sistem nontunai yakni melalui bank atau Kantor Pos. "Setiap hari setidaknya ada 700 sampai 800 orang yang melakukan sejumlah pengurusan di sini," pungkasnya.
Sementara itu, pagi tadi terlihat Tim Kejari kembali mendatangi Kantor BPN Kota Semarang di Jalan Ki Mangun Sarkoro. Dengan membawa tas, mereka langsung masuk gedung tanpa memberikan keterangan apa pun pada awak media.
(wib)