Kiai Barok Diserang Orang Tak Dikenal
A
A
A
SURABAYA - Seorang pria diamankan warga Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan lantaran berusaha menyerang salah satu tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/2/2018) pukul 12.00 WIB, saat warga hendak menjalankan Salat Zuhur di Masjid Al Manar, Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem, Paciran.
Dari rekaman video yang tersebar di grup WhatsApp warga Paciran, ketika berhasil ditangkap warga, pelaku menjadi tontotan warga. Kedua tangan pelaku diikat belakang punggung. Tak sampai di situ, kepala pelaku diolesi menggunakan cat. "Koen sopo (kamu siapa)," tanya warga yang mengecat kepala pelaku. "Embuh (tidak tahu) kok," jawab pelaku yang mengenakan sarung ini sambil menangis meronta-rota.
Setelah itu, pelaku dibawa ke Polsek Paciran untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Saat menuju ke kantor aparat penegak hukum ini, pelaku dibawa empat orang warga dengan cara diangkat. Dari keterangan sejumlah warga, pelaku duduk-duduk di pendopo salah satu pengasuh Ponpes Karangasem.
Oleh Kiai Barok, pelaku disuruh pindah. Namun, dia tidak mau beranjak dan justru mengejar dan melawan Kiai Barok. Akibat serangan itu, Kiai Barok jatuh dan bangun menyelamatkan diri. Tindakan pelaku ini lantas diketahui warga dan langsung diamankan. Dia kemudian ke Pendopo Ponpes Karangasem.
Sementara itu, Kapolsek Paciran AKP Fadil mengatakan, pelaku saat ini sudah dibawa ke Polres Lamongan untuk tindakan lebih lanjut. Dia menyatakan, sejauh ini masih belum dapat mengungkap identitas maupun motif pelaku. Sebab, ketika ditanya, pelaku lebih banyak diam. Pihaknya juga belum dapat memastikan apakah pelaku waras atau gila.
"Belum tahu sama sekali apa motifnya. Lha dia (pelaku) diam saja. Warga tidak mengenal pelaku dan dia sepertinya baru hari ini ada di Desa Paciran," ujarnya.
Mengantisipasi adanya peristiwa serupa, pihaknya meminta warga selalu waspada. Apalagi, saat ini mulai banyak penyerangan terhadap tokoh masyarakat dan juga tempat ibadah. Motif pelaku juga tidak jelas.
Dia juga meminta agar ketika mengamankan pelaku penyerangan, tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. "Kalau kejadian ini (penyerangan di Ponpes Karangasem) tidak ada tindakan main hakim sendiri dari warga," katanya.
Dari rekaman video yang tersebar di grup WhatsApp warga Paciran, ketika berhasil ditangkap warga, pelaku menjadi tontotan warga. Kedua tangan pelaku diikat belakang punggung. Tak sampai di situ, kepala pelaku diolesi menggunakan cat. "Koen sopo (kamu siapa)," tanya warga yang mengecat kepala pelaku. "Embuh (tidak tahu) kok," jawab pelaku yang mengenakan sarung ini sambil menangis meronta-rota.
Setelah itu, pelaku dibawa ke Polsek Paciran untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Saat menuju ke kantor aparat penegak hukum ini, pelaku dibawa empat orang warga dengan cara diangkat. Dari keterangan sejumlah warga, pelaku duduk-duduk di pendopo salah satu pengasuh Ponpes Karangasem.
Oleh Kiai Barok, pelaku disuruh pindah. Namun, dia tidak mau beranjak dan justru mengejar dan melawan Kiai Barok. Akibat serangan itu, Kiai Barok jatuh dan bangun menyelamatkan diri. Tindakan pelaku ini lantas diketahui warga dan langsung diamankan. Dia kemudian ke Pendopo Ponpes Karangasem.
Sementara itu, Kapolsek Paciran AKP Fadil mengatakan, pelaku saat ini sudah dibawa ke Polres Lamongan untuk tindakan lebih lanjut. Dia menyatakan, sejauh ini masih belum dapat mengungkap identitas maupun motif pelaku. Sebab, ketika ditanya, pelaku lebih banyak diam. Pihaknya juga belum dapat memastikan apakah pelaku waras atau gila.
"Belum tahu sama sekali apa motifnya. Lha dia (pelaku) diam saja. Warga tidak mengenal pelaku dan dia sepertinya baru hari ini ada di Desa Paciran," ujarnya.
Mengantisipasi adanya peristiwa serupa, pihaknya meminta warga selalu waspada. Apalagi, saat ini mulai banyak penyerangan terhadap tokoh masyarakat dan juga tempat ibadah. Motif pelaku juga tidak jelas.
Dia juga meminta agar ketika mengamankan pelaku penyerangan, tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. "Kalau kejadian ini (penyerangan di Ponpes Karangasem) tidak ada tindakan main hakim sendiri dari warga," katanya.
(zik)