Perindo Bagi Gerobak Gratis ke Pedagang Kecil Kota Blitar
A
A
A
BLITAR - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) terus melakukan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Di Kota Blitar Kamis (15/2/2018), sebanyak 13 gerobak dibagikan kepada sejumlah pedagang kecil.
Uluran bantuan kepada pelaku UMKM diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat lebih baik. "Ini merupakan bukti nyata Perindo yang terus melakukan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Jadi bukan sekedar janji dan retorika, "ujar Ketua DPD Perindo Kota Blitar Herry Widianto.
Pendistribusian gerobak mengambil tempat di rumah Ketua Pojak Perindo Dinar Asri Yanuarta di Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar. Para penerima bantuan kata Herry merata dari tiga kecamatan Kota Blitar, yakni Kecamatan Kepanjen Kidul (5 gerobak), Kecamatan Sananwetan (5 gerobak) dan Kecamatan Sukorejo (3 gerobak).
Tidak hanya memperoleh bantuan, para pedagang juga akan mendapat pembinaan, termasuk dipantau sejauh apa perkembangan ekonominya. "Dan para penerima bantuan ini telah melalui survei dan kriteria. Mereka ini pedagang yang bersemangat dan benar benar membutuhkan bantuan, "ungkapnya.
Tidak hanya merasa gembira dan menyampaikan terima kasih telah dibantu. Para penerima bantuan kata Herry juga mengungkapkan simpatiknya kepada Perindo, khususnya Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo. Bagi mereka, Perindo telah memperlihatkan peran nyata kepada masyarakat, khususnya menengah ke bawah.
"Mereka sangat gembira. Karena simpatik itu menyatakan bergabung menjadi simpatisan Partai Perindo, "terangnya. Herry berharap berharap program bantuan gerobak dari Perindo pusat ini terus bergulir.
Saat ini tidak sedikit pedagang kecil di sekitar makam Bung Karno yang telah mengantri sebagai penerima bantuan. Apalagi ke depan Perindo Kota Blitar menurut mulai menata koperasi UMKM. "Mereka yang menerima saat ini sudah menunggu selama 2 tahun, "pungkasnya.
Winarsih, 54 salah satu penerima bantuan gerobak gratis asal Kepanjen Kidul mengatakan rasa terima kasihnya. Tidak hanya mengganti gerobak lamanya yang tak layak. Sarana jualan dengan ukuran lebih besar dan lebih bagus itu mendorong ibu satu anak semakin bersemangat kerja.
"Saya sudah 8 tahun berjualan nasi pecel. Alhamdulillah sekarang dapat bantuan gerobak baru yang bagus. Terima kasih," tuturnya.
Uluran bantuan kepada pelaku UMKM diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat lebih baik. "Ini merupakan bukti nyata Perindo yang terus melakukan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Jadi bukan sekedar janji dan retorika, "ujar Ketua DPD Perindo Kota Blitar Herry Widianto.
Pendistribusian gerobak mengambil tempat di rumah Ketua Pojak Perindo Dinar Asri Yanuarta di Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar. Para penerima bantuan kata Herry merata dari tiga kecamatan Kota Blitar, yakni Kecamatan Kepanjen Kidul (5 gerobak), Kecamatan Sananwetan (5 gerobak) dan Kecamatan Sukorejo (3 gerobak).
Tidak hanya memperoleh bantuan, para pedagang juga akan mendapat pembinaan, termasuk dipantau sejauh apa perkembangan ekonominya. "Dan para penerima bantuan ini telah melalui survei dan kriteria. Mereka ini pedagang yang bersemangat dan benar benar membutuhkan bantuan, "ungkapnya.
Tidak hanya merasa gembira dan menyampaikan terima kasih telah dibantu. Para penerima bantuan kata Herry juga mengungkapkan simpatiknya kepada Perindo, khususnya Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo. Bagi mereka, Perindo telah memperlihatkan peran nyata kepada masyarakat, khususnya menengah ke bawah.
"Mereka sangat gembira. Karena simpatik itu menyatakan bergabung menjadi simpatisan Partai Perindo, "terangnya. Herry berharap berharap program bantuan gerobak dari Perindo pusat ini terus bergulir.
Saat ini tidak sedikit pedagang kecil di sekitar makam Bung Karno yang telah mengantri sebagai penerima bantuan. Apalagi ke depan Perindo Kota Blitar menurut mulai menata koperasi UMKM. "Mereka yang menerima saat ini sudah menunggu selama 2 tahun, "pungkasnya.
Winarsih, 54 salah satu penerima bantuan gerobak gratis asal Kepanjen Kidul mengatakan rasa terima kasihnya. Tidak hanya mengganti gerobak lamanya yang tak layak. Sarana jualan dengan ukuran lebih besar dan lebih bagus itu mendorong ibu satu anak semakin bersemangat kerja.
"Saya sudah 8 tahun berjualan nasi pecel. Alhamdulillah sekarang dapat bantuan gerobak baru yang bagus. Terima kasih," tuturnya.
(wib)