100 Hektare Lahan di Kepulauan Meranti, Riau Terbakar
A
A
A
PEKANBARU - Kebakaran hebat melanda Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau dimana sedikitnya 100 hektare lahan ludes dilalap si jago merah. Kebakaran terjadi di sekitar Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur.
Kebakaran lahan di daerah tersebut sudah terjadi selama lima hari dan belum berhasil dipadamkan. Wilayah yang terbakar adalah lahan kosong dan kebun sagu.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Riau, Jim Gapur mengatakan, saat ini tim dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri dan masyarakarat peduli terus berjibaku menjinakan api.
"Upaya pemadaman di Lukun terus dilakukan, sampai saat ini kebakaran belum teratasi," kata Jim Gapur, Rabu (14/2/2018).
Sulitnya medan, membuat tim kewalahan melakukan pemadaman. Pihak pemadaman kebakaran meminta bantuan ke pemerintah provinsi untuk penanggulangan kebakaran.
BPBD Riau sudah mengirimkan sejumlah peralatan pemadaman ke lokasi. Peralatan yang dikirim adalah pompa air dan selang.
"Pompa selang yang kita kirim ukurannya panjang karena daerahnya sulit dijangkau. Lima mesin sudah kita kirim kesana," ucapnya.
Dia menjelaskan, bahwa kondisi lahan yang kering dan cuaca panas membuat api cepat menjalar. "Lahan kering dan sulit dijangkau membuat tim kesulitan," tandasnya.
Kebakaran lahan di daerah tersebut sudah terjadi selama lima hari dan belum berhasil dipadamkan. Wilayah yang terbakar adalah lahan kosong dan kebun sagu.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Riau, Jim Gapur mengatakan, saat ini tim dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri dan masyarakarat peduli terus berjibaku menjinakan api.
"Upaya pemadaman di Lukun terus dilakukan, sampai saat ini kebakaran belum teratasi," kata Jim Gapur, Rabu (14/2/2018).
Sulitnya medan, membuat tim kewalahan melakukan pemadaman. Pihak pemadaman kebakaran meminta bantuan ke pemerintah provinsi untuk penanggulangan kebakaran.
BPBD Riau sudah mengirimkan sejumlah peralatan pemadaman ke lokasi. Peralatan yang dikirim adalah pompa air dan selang.
"Pompa selang yang kita kirim ukurannya panjang karena daerahnya sulit dijangkau. Lima mesin sudah kita kirim kesana," ucapnya.
Dia menjelaskan, bahwa kondisi lahan yang kering dan cuaca panas membuat api cepat menjalar. "Lahan kering dan sulit dijangkau membuat tim kesulitan," tandasnya.
(sms)