Bupati Lahat: Berita Jelek Justru Ramai, Ini Membahayakan Generasi Muda
A
A
A
JAKARTA - Bupati Lahat dua periode Saifudin Aswari Riva'i menilai berita hoax dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) membahayakan generasi muda. Dia pun menyayangkan tindakan sejumlah oknum yang menyebarkan berita hoax terkait pilkada.
Menurutnya, calon kepala daerah yang memiliki kemampuan dan berkualitas menjadi tidak berdaya dengan berita hoax yang menyerang. "Apa yang sudah lakukan di daerah justru tidak laku. Yang berita jelek justru ramai, ini membahayakan generasi muda. Ini disayangkan," kata Aswari dalam diskusi Weekly Forum bertema Pilkada Tanpa Hoax dan Launching Kanal Pilkada Serentak 2018 Sindonews.com di Gedung SINDO, Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Dalam diskusi itu, dia pun menceritakan pengalamannya saat menjadi peserta Pilkada Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Dia mengungkapkan, gesekan antarpasangan calon saat itu tidak terlalu terjadi. Namun, gesekan itu acapkali terjadi antartim sukses pasangan calon.
"Dengan ada kemajuan zaman dan kemajuan teknologi, karena dari dulu bad news dan good news masih dipakai. Kalau dulu cerita jelek ada di koran, sekarang tidak, sangat mudah sekali memviralkan sesuatu dan diterima oleh siapa pun tanpa disaring terlebih dahulu," bebernya.
Dia menambahkan, kinerja kepala daerah yang terpilih akibat berita hoax akan diragukan. "Masyarakat mendapat informasi tentang kandidat itu bukan dari program yang dimilikinya. tetapi berita hoax yang disebarkan," kata bakal calon gubernur Sumatera Selatan ini.
Menurutnya, calon kepala daerah yang memiliki kemampuan dan berkualitas menjadi tidak berdaya dengan berita hoax yang menyerang. "Apa yang sudah lakukan di daerah justru tidak laku. Yang berita jelek justru ramai, ini membahayakan generasi muda. Ini disayangkan," kata Aswari dalam diskusi Weekly Forum bertema Pilkada Tanpa Hoax dan Launching Kanal Pilkada Serentak 2018 Sindonews.com di Gedung SINDO, Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Dalam diskusi itu, dia pun menceritakan pengalamannya saat menjadi peserta Pilkada Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Dia mengungkapkan, gesekan antarpasangan calon saat itu tidak terlalu terjadi. Namun, gesekan itu acapkali terjadi antartim sukses pasangan calon.
"Dengan ada kemajuan zaman dan kemajuan teknologi, karena dari dulu bad news dan good news masih dipakai. Kalau dulu cerita jelek ada di koran, sekarang tidak, sangat mudah sekali memviralkan sesuatu dan diterima oleh siapa pun tanpa disaring terlebih dahulu," bebernya.
Dia menambahkan, kinerja kepala daerah yang terpilih akibat berita hoax akan diragukan. "Masyarakat mendapat informasi tentang kandidat itu bukan dari program yang dimilikinya. tetapi berita hoax yang disebarkan," kata bakal calon gubernur Sumatera Selatan ini.
(zik)