Ketel Uap Home Industri Tahu Kediri Meledak, 2 Terluka
A
A
A
KEDIRI - Sebuah ketel uap (steam boiler) home industri pembuatan Tahu di Desa Tunge, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri meledak. Tidak hanya merusak atap bangunan. Dentuman keras itu juga melukai dua orang yang tengah bekerja. Keduanya adalah Santoso alias Aan (30) warga Desa Jajar Kecamatan Wates dan Baehaqi, (15) anak pemilik home industri.
"Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Pelem Kabupaten Kediri," ujar Kasi Humas Polsek Wates Bripka Agung S kepada wartawan, Senin (5/2/2018).
Ledakan terdengar keras. Ketel berukuran besar itu terlempar sejauh 15 meter. Pipa cerobong serta dandang tempat penampung air di dekatnya, turut hancur. Begitu juga dengan atap bangunan tempat produksi Tahu, luluh lantak.
Santoso mengalami, luka melepuh dan lecet pada wajah, tangan dan kaki. Sedangkan Baehaqi terluka di bagian tangan dan dada. Keduanya diduga terkena air dandang bercampur uap panas ketel pemasak Tahu. Informasi yang dihimpun, perusahaan home industri itu milik Haula, warga setempat.
Menurut Agung, lokasi itu (produksi tahu) berjarak sekitar 15 meter disamping tempat tinggal pemilik usaha. Saksi dilapangan menuturkan insiden terjadi saat jam istirahat kerja. Kendati demikian saat itu Santoso dibantu Baehaqi masih bekerja. "Informasinya jumlah karyawan hanya 3 orang," timpalnya.
Apakah insiden disebabkan adanya unsur kelalaian?. Agung mengatakan, pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi termasuk pemilik home industri.
Banyaknya uap yang melebihi kapasitas ketel diduga sebagai penyebab ledakan. Dalam waktu tertentu uap harusnya dikeluarkan. Namun hal itu diduga tidak segera dilakukan.
"Diduga ada unsur kelalaian. Namun saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi saksi termasuk pemilik home industri," ungkapnya.
Seperti diketahui penggunaan ketel uap dalam pembuatan Tahu menggantikan cara memasak tradisonal. Sebelumnya untuk memasak bubur kedelai (bahan dasar Tahu), pembuat Tahu menggunakan wajan yang diletakkan diatas tungku api.
Dengan ketel uap yang diisi air, pembuat Tahu memasak dengan menggunakan uap panas (air) . Selain lebih panas proses memasak lebih cepat.
Ketel uap berukuran besar biasanya berdiameter 80 cm, tinggi 120 cm dengan 12 pipa penyalur uap panas. Heri, salah seorang warga Kediri mengatakan, meski sekilas sederhana, proses memasak tahu dengan ketel uap juga beresiko bahaya. "Karenanya saat memasak biasanya selain pekerja dilarang masuk ruang produksi," ujarnya.
"Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Pelem Kabupaten Kediri," ujar Kasi Humas Polsek Wates Bripka Agung S kepada wartawan, Senin (5/2/2018).
Ledakan terdengar keras. Ketel berukuran besar itu terlempar sejauh 15 meter. Pipa cerobong serta dandang tempat penampung air di dekatnya, turut hancur. Begitu juga dengan atap bangunan tempat produksi Tahu, luluh lantak.
Santoso mengalami, luka melepuh dan lecet pada wajah, tangan dan kaki. Sedangkan Baehaqi terluka di bagian tangan dan dada. Keduanya diduga terkena air dandang bercampur uap panas ketel pemasak Tahu. Informasi yang dihimpun, perusahaan home industri itu milik Haula, warga setempat.
Menurut Agung, lokasi itu (produksi tahu) berjarak sekitar 15 meter disamping tempat tinggal pemilik usaha. Saksi dilapangan menuturkan insiden terjadi saat jam istirahat kerja. Kendati demikian saat itu Santoso dibantu Baehaqi masih bekerja. "Informasinya jumlah karyawan hanya 3 orang," timpalnya.
Apakah insiden disebabkan adanya unsur kelalaian?. Agung mengatakan, pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi termasuk pemilik home industri.
Banyaknya uap yang melebihi kapasitas ketel diduga sebagai penyebab ledakan. Dalam waktu tertentu uap harusnya dikeluarkan. Namun hal itu diduga tidak segera dilakukan.
"Diduga ada unsur kelalaian. Namun saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi saksi termasuk pemilik home industri," ungkapnya.
Seperti diketahui penggunaan ketel uap dalam pembuatan Tahu menggantikan cara memasak tradisonal. Sebelumnya untuk memasak bubur kedelai (bahan dasar Tahu), pembuat Tahu menggunakan wajan yang diletakkan diatas tungku api.
Dengan ketel uap yang diisi air, pembuat Tahu memasak dengan menggunakan uap panas (air) . Selain lebih panas proses memasak lebih cepat.
Ketel uap berukuran besar biasanya berdiameter 80 cm, tinggi 120 cm dengan 12 pipa penyalur uap panas. Heri, salah seorang warga Kediri mengatakan, meski sekilas sederhana, proses memasak tahu dengan ketel uap juga beresiko bahaya. "Karenanya saat memasak biasanya selain pekerja dilarang masuk ruang produksi," ujarnya.
(sms)