Jakpro Sebut Pembangunan LRT Veldrome-Tanah Abang Belum Diputus

Jakpro Sebut Pembangunan LRT Veldrome-Tanah Abang Belum Diputus
A
A
A
JAKARTA - Proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Koridor I fase II (Velodrome-Tanah Abang) masih menunggu hasil kajian. Koridor I fase A (Kelapa Gading-Velodrome) tetap terintegrasi dengan Transjakarta dan ruang terbuka hijau (RTH).
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Satya Heragandhi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian perpanjangan koridor LRT fase II dari Velodrome menuju Tanah Abang. Termasuk sedang mencari pembiayaan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sesuai keinginan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Namun dia optimis fase II akan tetap berlanjut ke Tanah Abang. Sebab, Tanah Abang itu sangat bagus lantaran bicara soal keberpihakan terhadap para pekerja yang ada di Sudirman begitu sampai Tanah Abang keberpihakannya bergeser ke pekerja atau ke masyarakat yang mengandalkan pasar.
Saat ini, kata Satya, selain menunggu hasil kajian, dia juga tengah menunggu keputusan kelanjutan fase II. Menurutnya, apabila langsung dilanjutkan usai pembangunan fase I selesai, pembangunan LRT fase II dilakukan di Tanah Abang agar tidak mengganggu Asian Games.
"Apakah akan dibangun usai fase I selesai atau setelah Asian Games belum diputuskan. Masih harus didikusikan dan dimajukan ke rapat pimpinan," kata Satya saat dihuhungi kemarin.
Satya menjelaskan, meski tidak langsung dilanjutkan pembangunan fase II setelah pembangunan fase I selesai, pihaknya optimis LRT Kelapa Gading-Velodrome diminati masyarakat dan terintegrasi dengan moda transportasi Transjakarta.
Taman bermain atau publik area yang disiapkan di dekat Velodrome, kata Satya akan menjadi saya tarik masyarakat untuk menggunakan LRT. Selain itu, halte bus Transjakarta juga akan disediakan dekat stasiun LRT Velodrome. Sehingga, pengguna LRT dapat langsung melanjutkan perjalananya menggunakan Transjakarta.
"Kajian sementara ini kami masih terkendala lokasi di Tanah Abang. karena itu kan sempit kita inginnya itu kan bisa langsung terintegrasi dengan kereta api yang ada di sana Transjakarta yang ada di sana dan terus kemudian mikrolet dan apapun yang ada di sana," ungkapnya.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjatmoko menilai kemungkinan pembangunan Fase II tidak dilanjutkan usai pembangunan fase I selesai. Sebab, meski Fase I dalam jadwal yang baik, dirinya belom melihat kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) pengoperasian LRT fase I.
Artinya, lanjut Sigit, PT Jakpro harus benar benar fokus mengatasi Fase I yang bukan hanya berupa pembangunan fisik semata ketimbang mefokuskan hal lainnya.
"Kalau hitung mundur, LRT fase I harus beroperasi empat bulan lagi. Saya belum lihat kesiapan SDM," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Bidang Perkeretaapian Aditya Dwi Laksana itu memprediksi bila operasional LRT hanya Velodorme-Kelapa Gading. Sebab pembangunan LRT hanya berorientasi pada penugasan dan kepentingan Asian Games 2018.
Adit menjelaskan, untuk membangun proyek transportasi, pemerintah harus mengkaji trase yang benar-benar memenuhi perjalanan masyarakat dan moda transportasi satu dengan lainya saling terintegrasi. Untuk itu, dia menyarankan bila sebaiknya sebelum melakukan pembangunan fisik fase II, DKI kembali mengkaji trase tersebut sekaligus mensosialisasikan kepada warga bagaimana moda transportasi LRT tersebut. Mulai dari cara naik-nya, hingga tarif yang diberlakukan.
"BUMD itu kan harus bisa menghasilkan keuntungan bagi Pemprov DKI. Kalau cuma Velodorme hingga Kelapa Gading berjarak 6 kilometer, siapa yang mau naik usai Asian Games?" katanya.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Satya Heragandhi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian perpanjangan koridor LRT fase II dari Velodrome menuju Tanah Abang. Termasuk sedang mencari pembiayaan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sesuai keinginan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Namun dia optimis fase II akan tetap berlanjut ke Tanah Abang. Sebab, Tanah Abang itu sangat bagus lantaran bicara soal keberpihakan terhadap para pekerja yang ada di Sudirman begitu sampai Tanah Abang keberpihakannya bergeser ke pekerja atau ke masyarakat yang mengandalkan pasar.
Saat ini, kata Satya, selain menunggu hasil kajian, dia juga tengah menunggu keputusan kelanjutan fase II. Menurutnya, apabila langsung dilanjutkan usai pembangunan fase I selesai, pembangunan LRT fase II dilakukan di Tanah Abang agar tidak mengganggu Asian Games.
"Apakah akan dibangun usai fase I selesai atau setelah Asian Games belum diputuskan. Masih harus didikusikan dan dimajukan ke rapat pimpinan," kata Satya saat dihuhungi kemarin.
Satya menjelaskan, meski tidak langsung dilanjutkan pembangunan fase II setelah pembangunan fase I selesai, pihaknya optimis LRT Kelapa Gading-Velodrome diminati masyarakat dan terintegrasi dengan moda transportasi Transjakarta.
Taman bermain atau publik area yang disiapkan di dekat Velodrome, kata Satya akan menjadi saya tarik masyarakat untuk menggunakan LRT. Selain itu, halte bus Transjakarta juga akan disediakan dekat stasiun LRT Velodrome. Sehingga, pengguna LRT dapat langsung melanjutkan perjalananya menggunakan Transjakarta.
"Kajian sementara ini kami masih terkendala lokasi di Tanah Abang. karena itu kan sempit kita inginnya itu kan bisa langsung terintegrasi dengan kereta api yang ada di sana Transjakarta yang ada di sana dan terus kemudian mikrolet dan apapun yang ada di sana," ungkapnya.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjatmoko menilai kemungkinan pembangunan Fase II tidak dilanjutkan usai pembangunan fase I selesai. Sebab, meski Fase I dalam jadwal yang baik, dirinya belom melihat kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) pengoperasian LRT fase I.
Artinya, lanjut Sigit, PT Jakpro harus benar benar fokus mengatasi Fase I yang bukan hanya berupa pembangunan fisik semata ketimbang mefokuskan hal lainnya.
"Kalau hitung mundur, LRT fase I harus beroperasi empat bulan lagi. Saya belum lihat kesiapan SDM," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Bidang Perkeretaapian Aditya Dwi Laksana itu memprediksi bila operasional LRT hanya Velodorme-Kelapa Gading. Sebab pembangunan LRT hanya berorientasi pada penugasan dan kepentingan Asian Games 2018.
Adit menjelaskan, untuk membangun proyek transportasi, pemerintah harus mengkaji trase yang benar-benar memenuhi perjalanan masyarakat dan moda transportasi satu dengan lainya saling terintegrasi. Untuk itu, dia menyarankan bila sebaiknya sebelum melakukan pembangunan fisik fase II, DKI kembali mengkaji trase tersebut sekaligus mensosialisasikan kepada warga bagaimana moda transportasi LRT tersebut. Mulai dari cara naik-nya, hingga tarif yang diberlakukan.
"BUMD itu kan harus bisa menghasilkan keuntungan bagi Pemprov DKI. Kalau cuma Velodorme hingga Kelapa Gading berjarak 6 kilometer, siapa yang mau naik usai Asian Games?" katanya.
(mhd)