Calon Tunggal Batal Melawan Kotak Kosong
A
A
A
CERITA INI datang dari Karanganyar, Jawa Tengah. Sejumlah baliho dan spanduk bergambar Juliyatmono sebagai calon bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 menghias titik-titik strategis. Mengenakan jasa dan peci berwarna hitam, wajah Juliyatmono bisa terlihat kejauhan.
"Bergerak Bersama Memperjuangkan Kepentingan Rakyat". Begitu tulisan yang terpampang pada baliho yang juga memuat gambar DPC Partai Gerindra Karanganyar tersebut. "Kami memasang baliho sesuai yang Anda lihat, yakni di perempatan Papahan itu," kata Ketua DPC Partai Gerindra, Karanganyar, Yulianto, awal Januari lalu.
Memang, Juliyatmono yang juga ketua DPD Partai Golkar Karanganyar itu banjir dukungan dalam Pilkada 2018. Dia mendapat dapat dukungan delapan parpol, termasuk Gerindra. Saking besarnya dukungan, Juliyatmono yang berpasangan dengan Rober Christanto (PDIP), tidak punya lawan ketika pendaftaran kandidat ditutup pada 10 Januari lalu.
Tetapi situasi berubah. Pasangan Juliyatmono-Rober Christanto yang sedianya akan melawan kotak kosong, akhirnya punya lawan baru. Pada detik-detik akhir masa perpanjangan pendaftaran, Partai Keadilan Sejahtera dan Gerindra mengajukan pasangan Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih. Partai pengusung mendaftarkan pasangan Rohadi-Ida ke KPU pada Rabu, 17 Januari 2018 sekitar pukul 23.40 WIB. Pendaftaran ditutup pada Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.
Sejak awal, Gerindra memang kurang sreg mengusung pasangan Juliyatmono-Rober. Gerindra lebih ingin menjalin koalisi dengan PKS. Sayangnya, hingga pendaftaran ditutup, paket pasangan yang ditawarkan PKS belum bisa meyakinkan Gerindra. Rohadi Widodo yang merupakan kader PKS masih harus menentukan figur yang tepat untuk digandeng.
Kenapa beberapa partai memilih mengundurkan diri dan mengusung calon lain dalam Pilkada Serentak 2018? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 47/VI/2017 yang terbit Senin (22/01/2018).
"Bergerak Bersama Memperjuangkan Kepentingan Rakyat". Begitu tulisan yang terpampang pada baliho yang juga memuat gambar DPC Partai Gerindra Karanganyar tersebut. "Kami memasang baliho sesuai yang Anda lihat, yakni di perempatan Papahan itu," kata Ketua DPC Partai Gerindra, Karanganyar, Yulianto, awal Januari lalu.
Memang, Juliyatmono yang juga ketua DPD Partai Golkar Karanganyar itu banjir dukungan dalam Pilkada 2018. Dia mendapat dapat dukungan delapan parpol, termasuk Gerindra. Saking besarnya dukungan, Juliyatmono yang berpasangan dengan Rober Christanto (PDIP), tidak punya lawan ketika pendaftaran kandidat ditutup pada 10 Januari lalu.
Tetapi situasi berubah. Pasangan Juliyatmono-Rober Christanto yang sedianya akan melawan kotak kosong, akhirnya punya lawan baru. Pada detik-detik akhir masa perpanjangan pendaftaran, Partai Keadilan Sejahtera dan Gerindra mengajukan pasangan Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih. Partai pengusung mendaftarkan pasangan Rohadi-Ida ke KPU pada Rabu, 17 Januari 2018 sekitar pukul 23.40 WIB. Pendaftaran ditutup pada Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.
Sejak awal, Gerindra memang kurang sreg mengusung pasangan Juliyatmono-Rober. Gerindra lebih ingin menjalin koalisi dengan PKS. Sayangnya, hingga pendaftaran ditutup, paket pasangan yang ditawarkan PKS belum bisa meyakinkan Gerindra. Rohadi Widodo yang merupakan kader PKS masih harus menentukan figur yang tepat untuk digandeng.
Kenapa beberapa partai memilih mengundurkan diri dan mengusung calon lain dalam Pilkada Serentak 2018? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 47/VI/2017 yang terbit Senin (22/01/2018).
(amm)