Karyawati Bank Cantik Dirampok Sopir Taksi Online, Polisi Buru Pelaku
A
A
A
BANDUNG - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung dikerahkan untuk memburu oknum sopir taksi daring yang merampok Mega Anisa (28), karyawati bank cantik. Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo mengatakan, korban melapor perampokan yang menimpanya ke Polsek Cidadap.
Korban Mega Anisa ditemani suami dan keluarga melapor ke Polsek Cidadap pada Kamis siang 18 Januari 2018. Polisi menerima laporan dengan nomor laporan: LP/45/B/I/2018/JBR/RESTA BESAR BANDUNG/POLSEK CIDADAP.
Namun penanganan kasus ini diambil alih oleh Satreskrim Polrestabes Bandung. "Jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung dikerahkan untuk memburu pelaku. Proses penyelidikan dan penyidikan sedang kami lakukan," kata Hendro di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (19/1/2018).
Diketahui, Mega Anisa (28), karyawati sebuah bank BUMN di kawasan Setiabudi, Kota Bandung, jadi korban perampokan saat menyewa taksi daring pada Rabu (17/1/2018) malam. Akibat perampokan ini, selain kehilangan laptop, telepon seluler, uang, kartu identitas, dan kartu kredit, korban trauma.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa itu berawal saat korban Mega hendak pulang ke rumahnya di Kawasan Buahbatu, Kota Bandung sektar pukul 18.30 WIB.
Dengan aplikasi di telepon pintar, Mega memesan layanan taksi daring. Tak lama kemudian, taksi yang ditunggu pun tiba di depan Borma Setiabudi, yang berjarak sekitar 20 meter dari bank tempat korban bekerja. Tanpa curiga sedikitpun, korban lalu masuk ke mobil dan duduk di kursi depan di samping sopir (pelaku).
Sopir kemudian menawarkan kepada Mega lewat jalan tol agar lebih cepat sampai. Mega pun tak curiga sehingga menyetujui saran itu. Menjelang pintu Tol Pasteur, tiba-tiba, pelaku menodongkan pisau. Karena takut, korban tak berani berteriak apalagi melawan saat tangannya diborgol oleh pelaku. Setelah melewati gerbang Tol Pasteur, pelaku menjarah semua barang berharga milik korban.
Iqbal, suami korban mengatakan, mobil yang digunakan pelaku jenis multipurpose vehicle (MPV). Selama dalam perjalanan, dari Setiabudi menuju pintu Tol Pasteur, pelaku beraksi.
“Selama perjalanan dari Sukajadi hingga masuk Tol Pasteur, tangan istri saya diborgol dan lehernya ditodong pisau oleh pelaku. Si pelaku menyetir mobil dengan satu tangan selama perjalanan. Saya mengira, sopir ini pelaku kejahatan bermodus taksi online karena dia sudah menyiapkan pisau dan borgol," kata Iqbal melalui sambungan telepon, Kamis malam 18 Januari 2018.
Saat melintas di gerbang Tol Buahbatu, ujar dia, korban Mega sempat berontak namun tak berdaya karena ditodong pisau. Sebab situasi di jalan sepi. Apalagi korban berada di dalam mobil.
“Menjelang pintu Tol Cileunyi, istri saya melihat ada dua mobil di depan taksi yang ditumpangi. Istri saya mendapat kesempatan untuk menyelamatkan diri," ujar Iqbal.
Pintu dibuka oleh korban karena kebetulan pintu mobil tidak dikunci otomatis. Setelah keluar mobil, tutur dia, Mega lari ke pos Polisi Jalan Raya (PJR) Cileunyi. "Saya berharap agar polisi bisa mengungkap dan menangkap pelaku," tutur Iqbal.
Iqbal mengemukakan, pelaku perampokan terhadap Mega Anisa, istrinya, yakni sopir taksi daring, Uber. Hal ini dipastikan dari peneriman email saat pemesanan pada Rabu malam 17 Januari 2018 sekitar pukul 18.30 WIB.
"Dari email yang diterima itu order ke Uber atas nama akun Helmi. Apakah ini akun palsu atau asli itu menjadi kewenangan polisi. Saya berharap kasus ini segera terungkap," tandas dia.
Korban Mega Anisa ditemani suami dan keluarga melapor ke Polsek Cidadap pada Kamis siang 18 Januari 2018. Polisi menerima laporan dengan nomor laporan: LP/45/B/I/2018/JBR/RESTA BESAR BANDUNG/POLSEK CIDADAP.
Namun penanganan kasus ini diambil alih oleh Satreskrim Polrestabes Bandung. "Jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung dikerahkan untuk memburu pelaku. Proses penyelidikan dan penyidikan sedang kami lakukan," kata Hendro di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (19/1/2018).
Diketahui, Mega Anisa (28), karyawati sebuah bank BUMN di kawasan Setiabudi, Kota Bandung, jadi korban perampokan saat menyewa taksi daring pada Rabu (17/1/2018) malam. Akibat perampokan ini, selain kehilangan laptop, telepon seluler, uang, kartu identitas, dan kartu kredit, korban trauma.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa itu berawal saat korban Mega hendak pulang ke rumahnya di Kawasan Buahbatu, Kota Bandung sektar pukul 18.30 WIB.
Dengan aplikasi di telepon pintar, Mega memesan layanan taksi daring. Tak lama kemudian, taksi yang ditunggu pun tiba di depan Borma Setiabudi, yang berjarak sekitar 20 meter dari bank tempat korban bekerja. Tanpa curiga sedikitpun, korban lalu masuk ke mobil dan duduk di kursi depan di samping sopir (pelaku).
Sopir kemudian menawarkan kepada Mega lewat jalan tol agar lebih cepat sampai. Mega pun tak curiga sehingga menyetujui saran itu. Menjelang pintu Tol Pasteur, tiba-tiba, pelaku menodongkan pisau. Karena takut, korban tak berani berteriak apalagi melawan saat tangannya diborgol oleh pelaku. Setelah melewati gerbang Tol Pasteur, pelaku menjarah semua barang berharga milik korban.
Iqbal, suami korban mengatakan, mobil yang digunakan pelaku jenis multipurpose vehicle (MPV). Selama dalam perjalanan, dari Setiabudi menuju pintu Tol Pasteur, pelaku beraksi.
“Selama perjalanan dari Sukajadi hingga masuk Tol Pasteur, tangan istri saya diborgol dan lehernya ditodong pisau oleh pelaku. Si pelaku menyetir mobil dengan satu tangan selama perjalanan. Saya mengira, sopir ini pelaku kejahatan bermodus taksi online karena dia sudah menyiapkan pisau dan borgol," kata Iqbal melalui sambungan telepon, Kamis malam 18 Januari 2018.
Saat melintas di gerbang Tol Buahbatu, ujar dia, korban Mega sempat berontak namun tak berdaya karena ditodong pisau. Sebab situasi di jalan sepi. Apalagi korban berada di dalam mobil.
“Menjelang pintu Tol Cileunyi, istri saya melihat ada dua mobil di depan taksi yang ditumpangi. Istri saya mendapat kesempatan untuk menyelamatkan diri," ujar Iqbal.
Pintu dibuka oleh korban karena kebetulan pintu mobil tidak dikunci otomatis. Setelah keluar mobil, tutur dia, Mega lari ke pos Polisi Jalan Raya (PJR) Cileunyi. "Saya berharap agar polisi bisa mengungkap dan menangkap pelaku," tutur Iqbal.
Iqbal mengemukakan, pelaku perampokan terhadap Mega Anisa, istrinya, yakni sopir taksi daring, Uber. Hal ini dipastikan dari peneriman email saat pemesanan pada Rabu malam 17 Januari 2018 sekitar pukul 18.30 WIB.
"Dari email yang diterima itu order ke Uber atas nama akun Helmi. Apakah ini akun palsu atau asli itu menjadi kewenangan polisi. Saya berharap kasus ini segera terungkap," tandas dia.
(sms)