Emil Klaim Kontribusi Sampah Bandung ke Citarum Sudah Berkurang

Selasa, 16 Januari 2018 - 21:46 WIB
Emil Klaim Kontribusi Sampah Bandung ke Citarum Sudah Berkurang
Emil Klaim Kontribusi Sampah Bandung ke Citarum Sudah Berkurang
A A A
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung mengklaim telah ikut berkontribusi dalam mengatasi persoalan lingkungan dan pencemaran limbah di Sungai Citarum. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, selama kepemimpinannya Pemkot Bandung terus berupaya mengurangi pembungan sampah di sungai-sungai.

"Kota Bandung mah luar biasa. Pembungan sampah di sungai sudah berkurang drastis. Jadi kontribusi sampah negatif sudah berkurang ke Sungai Citarum," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil seusai menghadiri Rapat Koordinasi bersama Menko Maritim, Menko Polhukam, Wagub Jabar di Aula Barat, Gedung Sate, Selasa (16/1/2018).

Emil mengaku, Pemkot Bandung akan terus berupaya menciptakan kondisi ramah lingkungan di sepanjang Sungai Cikapundung. Sebab, Sungai Cikapundung merupakan salah satu anak sungai yang ujungnya mengalir ke Sungai Citarum.

"Teras Cikapundung adalah buktinya. Sekarang revitalisasi sungai di Jalan Peta sampai Soekarno Hatta adalah buktinya dan lain-lain itu yang kita komitemnkan ke Pangdam waktu rapat pertama," ungkap Emil.

Ke depan, kata dia, pemkot Bandung akan menggagas pembuatan pipa gendong yang berfungsi untuk menampung saluran pipa-pipa kecil dari rumah padat yang membuang kotoran atau limbah. Emil menyebutkan, persoalan Sungai Cikapundung saat ini hanya masalah kualitas air yang perlu ditingkatkan.

"Salah satu gagasan saya untuk Citarum itu mau bikin pipa gendong, pipa besar yang akan menampung pipa pipa kecil dari rumah kumuh sehingga dibuang langsung ke sungai itu akan ditampung di pipa panjang nanti akan ditarik oleh mobil tinja atau apapun diujungnya Insya Allah kualitas air sungai bisa baik," ujarnya.

Dia menyebutkan, persoalan yang dihadapi untuk membuat pipa gendong itu adalah padatnya pemukiman penduduk. Perumahan warga yang ada saat ini tidak ada ruang belakang untuk bisa menampung saluran pipa. "Tidak gampang. Kasus Taman Sari saja ramenya minta ampun. Tapi, jangka pendeknya minimal buangan limbah tidak langsung ke sungai," kata Emil.

Namun, Emil optimistis, gagasan untuk membangun pipa gendong itu bisa terealisasi dengan terbentuknya tim bersama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota,dan seluruh instansi terkait. "Kalau masih ego sektoral, enggak akan pernah terjadi gagasan itu. kalau Pak Luhut sudah turun, beres urusan," ujar dia.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7704 seconds (0.1#10.140)