Sesepuh NU Larang Yenny Wahid Maju Pilgub Jatim

Rabu, 03 Januari 2018 - 21:29 WIB
Sesepuh NU Larang Yenny...
Sesepuh NU Larang Yenny Wahid Maju Pilgub Jatim
A A A
JAKARTA - Harapan koalisi tiga partai yakni Partai Gerindra, PKS dan PAN untuk mengusung putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid dalam Pilgub Jatim harus kandas karena, sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) tidak mengizinkan Yenny untuk maju di Pilgub Jatim. "Saya beruntung sekali malam ini mendengarkan banyak sekali, banyak belajar dari seorang negarawan. Momen yang sangat langka. Jadi hikmahnya saya sangat mensyukurinya. Walau tidak jadi maju tapi saya banyak belajar. Saya tidak diizinkan, saya tidak menolak," kata Yenny Wahid usai pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/1/2018) malam.

Yenny mengaku, dirinya berutang budi pada Prabowo karena berjasa mempertemukan dirinya dengan suaminya, Dhohir Farisi yang kini merupakan kader Partai Gerindra.

"Gini pokoknya saya sama beliau (Prabowo) berutang budi. Karena ada beliau saya bertemu suami saya," ungkap Yenny.

Yenny menjelaskan, yang melarang dirinya maju di Jatim adalah para sesepuh NU. Karena, tradisi di NU itu ada dua dalil yang dipakai yakni, dalil aqli dan naqli. Jadi, akal dipakai rasional dan spiritual. Setelah itu, memohon petunjuk dari Tuhan apakah ini yang terbaik karena, yang terbaik untuk orang lain belum tentu terbaik buat diri sendiri.

"Tapi yang terpenting adalah tugas sejarah kami adalah memastikan bahwa umat ini utuh. Terutama umat NU," imbuhnya.

Menurut Yenny, NU sudah menyumbangkan dua kader terbaiknya untuk maju di Jatim yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa. Jadi bagi Yenny, kontribusi NU di pilkada Jatim sudah luar biasa.

"Jadi kita doakan yang paling baik yang akan menang. Dan yang bisa mmbawa kemaslahatan atau kebaikan untuk masyarakat Jatim," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, hari ini kediamannya didatangi Yenny Wahid karena dirinya khusus mengundang puteri Gus Dur tersebut lantaran munculnya wacana yang meminta untuk maju di Pilgub Jatim. Dan setelah Yenny meminta waktu untuk berkonsultasi dengan para sesepuh NU akhirnya Yenny datang pada Rabu (3/1/2018) sore dan menyampaikan bahwa dia tidak diizinkan maju oleh keluarganya.

"Kami hormati keputusan keluarga Gus Dur, NU, dan kami yakin beliau akan terus berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Prabowo usai pertemuan.

Prabowo menilai, sejak dulu Yenny adalah kader bangsa, putri bangsa yamg terkemuka dan punya wawasan luas. Untuk itu, pihaknya berharap bahwa Yenny Wahid akan terus menerus memberi sumbangsihnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Dengan sedih saya menerima dan menghormati, tapi ya mau diapakan lagi," ujar Prabowo diakhiri tawa.

Namun demikian, Prabowo meyakini bahwa Gus Ipul dan Khofifah adalah kader terbaik yang akan maju dalam kontestasi pilkada Jatim. Dan bukan berarti pihaknya tidak menghormati keduanya, tapi demokrasi itu merupakam pilihan. Untuk itu, pada Rabu malam ini dirinya akan berkonsultasi dengan beberapa teman dari partai lain yakni PAN dan PKS.

"Tapi apapun keputusannya ini adalah demokrasi, tak ada masalah yang terlalu tegang, serius begitu," ujarnya.
Apakah Gerindra akan mengusung calon baru atau tidak, Prabowo belum bisa menjawab karena, pihaknya akan terus membahas yang terbaik untuk rakyat. Ada banyak nama yang masuk bursa Pilgub Jatim, tapi dirinya tidak bisa berjanji apakah pihaknya sudah bisa memutuskan terkait Pilgub Jatim pada Rabu malam.

"Politik di Indonesia ini injury time, lima menit sebelum pendaftaran saja bisa berubah. Beginilah demokrasi kita, kan ini bagus buat kalian, kalian (wartawan) tegang terus.. hahaha. Engga capek kalian nunggu di situ," tutup Prabowo sembari meledek wartawan yang meliput.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)