Mengenal Sosok Sudrajat: Nyunda, Nyantri, Nyakola, dan Nyantika

Selasa, 02 Januari 2018 - 19:25 WIB
Mengenal Sosok Sudrajat:...
Mengenal Sosok Sudrajat: Nyunda, Nyantri, Nyakola, dan Nyantika
A A A
BANDUNG - Keputusan Partai Gerindra dan PKS menetapkan Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur (cagub) di Pilgub Jawa Barat 2018, cukup mengejutkan. Banyak pihak menilai Sudrajat kurang dikenal masyarakat Jabar, namun sosoknya ternyata menyimpan potensi besar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, segudang prestasi telah ditorehkan ayah dua anak kelahiran Balikpapan, 4 Februari 1949 itu. Meski lahir di Balikpapan, Sudrajat merupakan pituin (orang asli) Sunda. Bahkan, Sudrajat mengenyam pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Teknik Menengah (STM) di Kota Bandung, ibu kota Provinsi Jabar. Lepas dari STM, Sudrajat memilih melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer Magelang.

Setelah lulus, Sudrajat pernah mengemban sejumlah jabatan penting di lingkungan TNI Angkatan Darat, mulai dari Kepala Pusat Penerangan TNI, Penasihat Khusus Panglima TNI, hingga Anggota Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) di bawah Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam).

Tidak hanya di dalam negeri, karier militer Sudrajat yang moncer membuat dirinya dipercaya sebagai Atase Pertahanan di London dan Washington DC. Berbagai peran dalam penugasan internasional, seperti di UN Emerging Force di Mesir, hingga menjabat ketua/wakil ketua dalam sejumlah dialog/forum internasional, baik mewakili TNI maupun Kementerian Pertahanan.

Selepas menyelesaikan karier cemerlangnya di dunia militer, Sudrajat mulai aktif di dunia perpolitikan Jabar. Bahkan, sebelum bergabung dengan Partai Gerindra, Sudrajat sempat menduduki jabatan penting saat Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jabar masih berbentuk organisasi masyarakat. Aktivitasnya di perpolitikan Jabar membuat Sudrajat cukup dikenal masyarakat Jabar, mulai tokoh masyarakat Jabar hingga para alim ulama.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Jabar Sunatra menyatakan, partainya memilih Sudrajat sebagai cagub Jabar dengan berbagai pertimbangan. Selain memiliki kapasitas yang mumpuni, Sudrajat juga memiliki segudang pengalaman. Bahkan, Sunatra menyebut Sudrajat sebagai figur yang cocok memimpin Jabar karena karakter, latar belakang, dan pendidikannya.

"Berdasarkan hasil kajian partai, Pak Sudrajat itu orangnya nyunda (asli Sunda), nyantri (santri), nyakola (berpendidikan), dan nyantika ( santun). Beliau keturunan kiai besar, punya pesantren, sekolahnya luar biasa dan orangnya sangat santun," tuturnya.

Sunatra memaparkan, Sudrajat merupakan keturunan Kiai Haji Hasan Mustofa yang berjuang di kawasan Priangan. Selain keturunan kiai besar, pascapurna bakti dari TNI, Sudrajat berkecimpung di dunia pendidikan keagamaan dengan mendirikan pesantren di Sukabumi.

"Jadi, mengapa partai kami memilih Kang Sudrajat? Karena selain kapasitasnya mumpuni, beliau juga merupakan sosok lokal, nasional, juga internasional. Sebagai penyangga ibu kota juga, Jabar membutuhkan sosok seperti itu," tegas Sunatra.

Sementara itu, Sudrajat mengakui dirinya memang tidak cukup populer. Namun, kata Sudrajat, masyarakat Jabar pernah mengenal dirinya di era 90-an dan 2000-an. Sudrajat yakin, dengan sosialisasi yang terus menerus, masyarakat Jabar akan kembali mengingat dirinya.

"Saya lahir di Balikpapan, bapak Sumedang, ibu Cianjur. Jelang 6 tahun, saya dibawa ayah saya ke Bandung dan dititipkan di Cimalaka Sumedang. Insya Allah, mudah-mudahan dengan roadshow dan ketemu saudara-saudara bisa mengingatkan siapa saya," tutur Sudrajat ditemui di kawasan Jalan Progo, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

DATA PRIBADI :
Nama : Sudrajat
Pangkat : Mayor Jenderal (Purn)Tempat/Tanggal Lahir : Balikpapan, 4 Februari 1949
Agama : Islam
Kebangsaan/Suku : Indonesia /Sunda
Status Perkawinan : Kawin (2 anak)Istri : drg. Sally Salziah, Sp.OM
Anak : 1. Angki Arrihan, 2. Pasha PrakasaII.

PENDIDIKAN UMUM
Setelah menamatkan STM, lulus seleksi memasuki Akademi Militer Magelang. Ketika berpangkat Letnan Kolonel, mendapat beasiswa dari Pemerintah Indonesia untuk mengikuti program master bidang Administrasi Publik di Harvard University, AS.

1. Sekolah Dasar 1961 Bandung
2. Sekolah Menengah Pertama 1964 Bandung
3. Sekolah Teknik Menengah 1967 Bandung
4. Master in Public Administration 1993, Harvard University, AS.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2169 seconds (0.1#10.140)