Gunung Agung Erupsi Magmatik, Abu Vulaknik Mengarah ke Timur Laut
A
A
A
KARANGASEM - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi pada Minggu (24/12/2017) sekitar pukul 10.05 Wita. Erupsi disertai dengan asap tebal dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah mengarah ke Timur Laut.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana mengatakan, letusan kali ini erupsi magmatik dengan asap kelabu tebal dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah mengarah ke Timur Laut.
"Arah angin ke timur laut sehingga mengeluarkan VONA masih orange. VONA dikeluarkan tapi tidak berpengaruh dan berlawanan arah dari bandara," ungkapnya.
Dia menjelaskan, bahwa penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih aman tidak terpengaruh. Letusan yang terjadi kali ini mirip dengan yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2017. "Tekanannya sedang sampai kuat abu tebal,"paparnya.
Dalam enam jam merekam ada kegempaan dimana gempa vuknanik terjadi 8 kali. "Ada gempa embusan. Bahkan gempa vulkanik sampai over scale. Jadi setiap ada gempa vulkanik mesti waspada karena sekarang ini sistemnya dalam kondisi tidak stabil," terangnya.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana mengatakan, letusan kali ini erupsi magmatik dengan asap kelabu tebal dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah mengarah ke Timur Laut.
"Arah angin ke timur laut sehingga mengeluarkan VONA masih orange. VONA dikeluarkan tapi tidak berpengaruh dan berlawanan arah dari bandara," ungkapnya.
Dia menjelaskan, bahwa penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih aman tidak terpengaruh. Letusan yang terjadi kali ini mirip dengan yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2017. "Tekanannya sedang sampai kuat abu tebal,"paparnya.
Dalam enam jam merekam ada kegempaan dimana gempa vuknanik terjadi 8 kali. "Ada gempa embusan. Bahkan gempa vulkanik sampai over scale. Jadi setiap ada gempa vulkanik mesti waspada karena sekarang ini sistemnya dalam kondisi tidak stabil," terangnya.
(wib)