Realisasikan Listrik Gratis, Pemkot Semarang Gandeng Jepang
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang kian serius menggarap sejumlah fasilitas hidup gratis untuk warganya. Salah satunya dengan merealisasikan gagasan memberikan fasilitas listrik gratis guna mengurangi beban biaya hidup rumah tangga masyarakat di Kota Semarang.
Gagasan ini dirancangnya dengan dua konsep, yaitu melalui 'Micro Hydro' yang memanfaatkan tenaga air, dan 'Wind Turbine' yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pembangkit listrik. Untuk merealisasikan gagasannya tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bertolak ke Toyama, Jepang, Kamis (14/12/2017), untuk mendiskusikan gagasannya tersebut di 'Inter-City Collaboration Forum'.
Pada forum tersebut Hendi memaparkan sejumlah permasalahan Kota Semarang beserta sejumlah solusi yang dirangcangnya untuk beberapa tahun ke depan. "Bertambah besarnya biaya hidup masyarakat karena meningkatnya kebutuhan energi di Kota Semarang menjadi sorotan kami," katanya.
Bak gayung bersambut, Pemerintah Kota Toyama, Jepang pun setuju untuk membantu Kota Semarang membuat studi terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dan air di Kota Semarang. Kabag Humas Pemkot Semarnag Achyani menambahkan, Wali Kota Toyama Masashi Mori sangat senang bila bisa bekerja sama dengan Kota Semarang dalam hal membangun sebuah kota yang berkelanjutan.
Tak hanya tentang pembangkit listrik, Masashi Mori bersama Pemerintah Kota Toyama juga akan membantu Kota Semarang untuk mentransformasikan armada BRT Trans Semarang yang semula berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar gas.
"Selain itu juga, Toyama berkomitmen membantu Kota Semarang untuk merancang kawasan sekolah, perkantoran, dan industri yang hemat energi, berkaitan dengan tujuan Hendi dalam meringankan beban masyarakat," tambahnya.
Kesepakatan pun langsung dibuat, yang ditandai dengan penandatangan 'Letter Of Intent' oleh Hendi dan Mashashi Mori. Melalui kesepakatan tersebut, Toyama akan secara penuh membantu pengembangan Kota Semarang melalui sejumlah studi sesuai konsep yang dipaparkan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Gagasan ini dirancangnya dengan dua konsep, yaitu melalui 'Micro Hydro' yang memanfaatkan tenaga air, dan 'Wind Turbine' yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pembangkit listrik. Untuk merealisasikan gagasannya tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bertolak ke Toyama, Jepang, Kamis (14/12/2017), untuk mendiskusikan gagasannya tersebut di 'Inter-City Collaboration Forum'.
Pada forum tersebut Hendi memaparkan sejumlah permasalahan Kota Semarang beserta sejumlah solusi yang dirangcangnya untuk beberapa tahun ke depan. "Bertambah besarnya biaya hidup masyarakat karena meningkatnya kebutuhan energi di Kota Semarang menjadi sorotan kami," katanya.
Bak gayung bersambut, Pemerintah Kota Toyama, Jepang pun setuju untuk membantu Kota Semarang membuat studi terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dan air di Kota Semarang. Kabag Humas Pemkot Semarnag Achyani menambahkan, Wali Kota Toyama Masashi Mori sangat senang bila bisa bekerja sama dengan Kota Semarang dalam hal membangun sebuah kota yang berkelanjutan.
Tak hanya tentang pembangkit listrik, Masashi Mori bersama Pemerintah Kota Toyama juga akan membantu Kota Semarang untuk mentransformasikan armada BRT Trans Semarang yang semula berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar gas.
"Selain itu juga, Toyama berkomitmen membantu Kota Semarang untuk merancang kawasan sekolah, perkantoran, dan industri yang hemat energi, berkaitan dengan tujuan Hendi dalam meringankan beban masyarakat," tambahnya.
Kesepakatan pun langsung dibuat, yang ditandai dengan penandatangan 'Letter Of Intent' oleh Hendi dan Mashashi Mori. Melalui kesepakatan tersebut, Toyama akan secara penuh membantu pengembangan Kota Semarang melalui sejumlah studi sesuai konsep yang dipaparkan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
(wib)