Ribuan Siswa Doa Bersama dan Galang Dana untuk Palestina
Ribuan Siswa Doa Bersama dan Galang Dana untuk Palestina
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sebanyak 1.200 siswa SMA IT- SMK Informatika Fitrah Insani menggelar aksi solidaritas doa bersama dan penggalangan dana untuk warga Palestina, Rabu (13/12/2017).
Aksi ini juga sebagai bentuk keprihatinan dan kecaman atas pernyataan Presiden Amerika Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota negara Israel.
Pembina Yayasan Fitrah Insani Didik Agus Triwiyono mengatakan, aksi solidaritas kepada sesama muslim yang terkena musibah bencana, peperangan, atau sedang dalam wilayah konflik, bukan kali ini saja dilakukan.
Munculnya gerakan internasional terhadap pernyataan Donald Trump yang mengklaim Yerusalem oleh Israel membuat para siswa inisiatif menggelar kegiatan ini.
"Aksi terhadap Rohingya juga pernah digelar dan sekarang momennya untuk Palestina. Apalagi di sini setiap tanggal 14 Februari selalu digelar Palestine Day's jadi kami sudah biasa," ucapnya di sela-sela aksi.
Dia mengatakan, siswa yang terlibat kegiatan ini dari mulai SD kelas 4, 5, 6, SMP dan SMA/SMK. Setiap siswa ada yang menyumbang Rp2 juta tapi ada juga yang puluhan atau ratusan ribu.
Siswa biasanya sudah menabung jauh-jauh hari dan pas ada kegiatan ini lalu disumbangkan. Nantinya hasil sumbangan ini akan disalurkan melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) supaya tepat sasaran.
"Klaim terhadap Yerusalem telah melukai nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan keislaman sehingga sudah selayaknya semua umat Islam di seluruh dunia berempati," tuturnya.
Penanggungjawab kegiatan Zaid Abdulah Fatin (16) mengatakan, aksi ini mendapatkan antusias tinggi dari para siswa. Dari penggalangan dana berhasil terkumpul uang sebanyak Rp19.150.600 dan akan langsung disalurkan.
Pihaknya juga mengecam keras pernyataan Presiden Donald Trump dan berdoa agar warga Palestina bisa terbebas dari intimidasi dan ancaman. "Semoga bantuan kami yang tidak seberapa ini bisa membantu saudara-saudara se-agama yang ada di Palestina," ucap siswa kelas 11 ini.
Aksi ini juga sebagai bentuk keprihatinan dan kecaman atas pernyataan Presiden Amerika Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota negara Israel.
Pembina Yayasan Fitrah Insani Didik Agus Triwiyono mengatakan, aksi solidaritas kepada sesama muslim yang terkena musibah bencana, peperangan, atau sedang dalam wilayah konflik, bukan kali ini saja dilakukan.
Munculnya gerakan internasional terhadap pernyataan Donald Trump yang mengklaim Yerusalem oleh Israel membuat para siswa inisiatif menggelar kegiatan ini.
"Aksi terhadap Rohingya juga pernah digelar dan sekarang momennya untuk Palestina. Apalagi di sini setiap tanggal 14 Februari selalu digelar Palestine Day's jadi kami sudah biasa," ucapnya di sela-sela aksi.
Dia mengatakan, siswa yang terlibat kegiatan ini dari mulai SD kelas 4, 5, 6, SMP dan SMA/SMK. Setiap siswa ada yang menyumbang Rp2 juta tapi ada juga yang puluhan atau ratusan ribu.
Siswa biasanya sudah menabung jauh-jauh hari dan pas ada kegiatan ini lalu disumbangkan. Nantinya hasil sumbangan ini akan disalurkan melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) supaya tepat sasaran.
"Klaim terhadap Yerusalem telah melukai nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan keislaman sehingga sudah selayaknya semua umat Islam di seluruh dunia berempati," tuturnya.
Penanggungjawab kegiatan Zaid Abdulah Fatin (16) mengatakan, aksi ini mendapatkan antusias tinggi dari para siswa. Dari penggalangan dana berhasil terkumpul uang sebanyak Rp19.150.600 dan akan langsung disalurkan.
Pihaknya juga mengecam keras pernyataan Presiden Donald Trump dan berdoa agar warga Palestina bisa terbebas dari intimidasi dan ancaman. "Semoga bantuan kami yang tidak seberapa ini bisa membantu saudara-saudara se-agama yang ada di Palestina," ucap siswa kelas 11 ini.
(nag)
Explore More