Lahar Dingin Gunung Agung Seperti Adukan Pasir dengan Semen
A
A
A
KARANGASEM - Lahar dingin atau lahar hujan Gunung Agung terus mengalir, di wilayah Karangsem, Bali, Senin (27/11/2017). Dari sebuah video warga terlihat ada lahar dingin seperti adukan pasir dicampur dengan semen.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika mengatakan, berdasarkan laporan tim PVMBG lahar dingin yang ada di video tersebut berada di wilayah Tianyar, Karangasem, tepatnya di bawah lereng Gunung Agung bagian utara.
Menurutnya fenomena tersebut tergolong aneh, pasalnya sungainya kering dan jarang ada air. "Fenomena itu agak aneh, sungainya kering, jarang ada air kemudian ada aliran lahar. Lahar itu materialnya bukan abu seperti adukan semen beton. Sumbernya ini dari mana? Mungkin materilanya ini baru dari dalam jadi penjelasannya ada tekananan magma dari bawah ini yang menyebabkan terperasnya air tanah di Gunung Agung," ungkapnya. (Baca juga: BNPB Sebut Ada Tanda-Tanda Letusan Besar Gunung Agung )
Dia menjelaskan, terperasnya magma kemudian keluar ke zona yang lemah kemudian keluar dan jadi lahar. Aliran lahar tidak hanya berada di wilayah Tianyar, namun juga ada di Sungai Yeh Sah, Rendang, Karangasem.
"Kalau yang jalur selatan ini sudah keluar lahar debitnya juga aneh. Tidak ada hujan tapi debitnya bertambah. Mungkin juga seperti terkompresi dari bawah air tanah terkuras keluar," jelasnya.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika mengatakan, berdasarkan laporan tim PVMBG lahar dingin yang ada di video tersebut berada di wilayah Tianyar, Karangasem, tepatnya di bawah lereng Gunung Agung bagian utara.
Menurutnya fenomena tersebut tergolong aneh, pasalnya sungainya kering dan jarang ada air. "Fenomena itu agak aneh, sungainya kering, jarang ada air kemudian ada aliran lahar. Lahar itu materialnya bukan abu seperti adukan semen beton. Sumbernya ini dari mana? Mungkin materilanya ini baru dari dalam jadi penjelasannya ada tekananan magma dari bawah ini yang menyebabkan terperasnya air tanah di Gunung Agung," ungkapnya. (Baca juga: BNPB Sebut Ada Tanda-Tanda Letusan Besar Gunung Agung )
Dia menjelaskan, terperasnya magma kemudian keluar ke zona yang lemah kemudian keluar dan jadi lahar. Aliran lahar tidak hanya berada di wilayah Tianyar, namun juga ada di Sungai Yeh Sah, Rendang, Karangasem.
"Kalau yang jalur selatan ini sudah keluar lahar debitnya juga aneh. Tidak ada hujan tapi debitnya bertambah. Mungkin juga seperti terkompresi dari bawah air tanah terkuras keluar," jelasnya.
(poe)