BNPB Sebut Ada Tanda-Tanda Letusan Besar Gunung Agung
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, pihaknya telah melihat tanda-tanda potensi letusan besar Gunung Agung. Dia mengatakan, tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fade freatik ke magmatik. Peningkatan itu terjadi sejak sinar api di puncak terlihat pada Sabtu, 25 November 2017 pukul 21.00 Wita.
Penanda potensi letusan besar yang dimaksud Sutopo terlihat oleh pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Pemantau di pos tersebut melihat kepulangan abu yang menerus, terkadang disertai erupsi eksplosif, dan dentuman lemah terdengar sampai jarak 12 km dari puncak, serta sinar api yang semakin sering teramati.
"Pos melaporkan secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati beredarnya kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 meter di atas puncak kawah," kata Sutopo di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (27/11/2017).
Sutopo menuturkan, sampai hari ini erupsi magmatik disertai kepulan abu tebal mencapai ketinggian 2.000 hingga 3.400 meter dari puncak. Oleh karena itu, kata Sutopo, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari siaga (level 3) menjadi awas (level 4), terhitung sejak Senin, 27 November 2017 pukul 06.00 Wita. "Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api," katanya.
Penanda potensi letusan besar yang dimaksud Sutopo terlihat oleh pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Pemantau di pos tersebut melihat kepulangan abu yang menerus, terkadang disertai erupsi eksplosif, dan dentuman lemah terdengar sampai jarak 12 km dari puncak, serta sinar api yang semakin sering teramati.
"Pos melaporkan secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati beredarnya kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 meter di atas puncak kawah," kata Sutopo di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (27/11/2017).
Sutopo menuturkan, sampai hari ini erupsi magmatik disertai kepulan abu tebal mencapai ketinggian 2.000 hingga 3.400 meter dari puncak. Oleh karena itu, kata Sutopo, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari siaga (level 3) menjadi awas (level 4), terhitung sejak Senin, 27 November 2017 pukul 06.00 Wita. "Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api," katanya.
(wib)