Bobby-Kahiyang akan Mandi Marpangir di Air Terjun Buatan
A
A
A
MEDAN - Berbagai persiapan terus dilakukan pihak keluarga dan panitia menjelang acara pesta adat dan resepsi Bobby Nasution-Kahiyang Ayu di Medan, 24-26 November 2017. Sejumlah konstruksi bangunan sudah hampir rampung dikerjakan, mulai dari pintu masuk tamu hingga pelaminan untuk kedua mempelai.
Saat gladi kotor among tamu atau penerima tamu, Kamis (23/11/2017), sejumlah pekerja sibuk menyelesaikan beberapa bagian bangunan. Seperti untuk pintu masuk tamu, lorong menuju tenda utama, pemasangan dinding, sampai pemasangan pernak-pernik dekorasi.
Dekorasi di sepanjang lorong menuju tenda utama sebagian sudah dihias dengan konsep pedesaan. Dengan bagian atas dipenuhi dedaunan dan lampu hias dari anyaman bambu, serta dinding tepas dan bambu.
Memasuki tenda utama, pelaminan khas Mandailing berdiri megah. Dengan lebar 15 meter dan tinggi empat meter, pelaminan yang didominasi warna merah, hitam, dan emas tersebut sangat menarik perhatian.
Pelaminan itu akan menjadi tempat atau rumah Gordang Sambilan, yang akan ditabuh untuk menyambut Presiden RI, Joko Widodo, pada 25 November 2017. “Rencananya untuk gordang sambilan,” kata Neneng, dekorator pelaminan adat tersebut.
Dia mengatakan, pelaminan Mandailing itu sudah rampung 90%. “Tinggal pasang bunga aja,” imbuh perempuan berjilbab ini.
Ada dua pelaminan di dalam tenda utama. Selain untuk Gordang Sambilan (alat musik tradisional), ada juga pelaminan utama yang akan diduduki kedua mempelai selama acara resepsi berlangsung.
Namun pelaminan tersebut masih ditutup kain karena belum selesai. Beberapa pohon buatan menambah kesan sejuk suasana di dalam tenda. Sedangkan di bagian atas tenda dihiasi sejumlah lampu kristal.
Sebelumnya, di pintu masuk untuk tamu umum, ada gapura dengan papan bertuliskan “Horas Tondi Madingin Pirtondi Matogu Saur Matua Bulung”. “Ini artinya, selamat sejahtera, jangan ada yang menghalangi. Semoga selamat sampai kakek nenek,” ujar Sudirman Lubis, salah seorang sesepuh adat Mandailing.
Di pintu tersebut juga terpasang dua pohon pisang lengkap dengan buah dan jatungnya.
“Pohon pisang ini menandakan bahwa pesta ini Horja Godang, atau pesta besar,” sebut Sudirman.
Sementara salah seorang panitia Lidang Panggabean menyebutkan, ada dua pintu masuk saat acara resepsi nanti. Yakni pintu VIP untuk para menteri dan pejabat tinggi negara serta pintu umum untuk tamu undangan biasa.
Pada rangkaian acara adat, 25 November, juga akan ada upacara Marpangir, untuk kedua mempelai. Pengantin akan dibawa ke Tepian Raya Na Martua di Tapian Raya Na Martua. Namun Tapian Raya ini akan digantikan dengan air terjun buatan yang telah disiapkan.
Marpangir ini bertujuan menghanyutkan masa remaja pengantin serta mendoakan keduanya agar selamat menempuh hidup baru dan memperoleh keturunan anak laki-laki dan perempuan.
Setelah selesai acara Marpangir, pengantin diarak kembali dengan prosesi adat ke gelanggang tempat acara dan dilanjutkan dengan acara penabalan gelar adat kepada Bobby dan Kahiyang.
Saat gladi kotor among tamu atau penerima tamu, Kamis (23/11/2017), sejumlah pekerja sibuk menyelesaikan beberapa bagian bangunan. Seperti untuk pintu masuk tamu, lorong menuju tenda utama, pemasangan dinding, sampai pemasangan pernak-pernik dekorasi.
Dekorasi di sepanjang lorong menuju tenda utama sebagian sudah dihias dengan konsep pedesaan. Dengan bagian atas dipenuhi dedaunan dan lampu hias dari anyaman bambu, serta dinding tepas dan bambu.
Memasuki tenda utama, pelaminan khas Mandailing berdiri megah. Dengan lebar 15 meter dan tinggi empat meter, pelaminan yang didominasi warna merah, hitam, dan emas tersebut sangat menarik perhatian.
Pelaminan itu akan menjadi tempat atau rumah Gordang Sambilan, yang akan ditabuh untuk menyambut Presiden RI, Joko Widodo, pada 25 November 2017. “Rencananya untuk gordang sambilan,” kata Neneng, dekorator pelaminan adat tersebut.
Dia mengatakan, pelaminan Mandailing itu sudah rampung 90%. “Tinggal pasang bunga aja,” imbuh perempuan berjilbab ini.
Ada dua pelaminan di dalam tenda utama. Selain untuk Gordang Sambilan (alat musik tradisional), ada juga pelaminan utama yang akan diduduki kedua mempelai selama acara resepsi berlangsung.
Namun pelaminan tersebut masih ditutup kain karena belum selesai. Beberapa pohon buatan menambah kesan sejuk suasana di dalam tenda. Sedangkan di bagian atas tenda dihiasi sejumlah lampu kristal.
Sebelumnya, di pintu masuk untuk tamu umum, ada gapura dengan papan bertuliskan “Horas Tondi Madingin Pirtondi Matogu Saur Matua Bulung”. “Ini artinya, selamat sejahtera, jangan ada yang menghalangi. Semoga selamat sampai kakek nenek,” ujar Sudirman Lubis, salah seorang sesepuh adat Mandailing.
Di pintu tersebut juga terpasang dua pohon pisang lengkap dengan buah dan jatungnya.
“Pohon pisang ini menandakan bahwa pesta ini Horja Godang, atau pesta besar,” sebut Sudirman.
Sementara salah seorang panitia Lidang Panggabean menyebutkan, ada dua pintu masuk saat acara resepsi nanti. Yakni pintu VIP untuk para menteri dan pejabat tinggi negara serta pintu umum untuk tamu undangan biasa.
Pada rangkaian acara adat, 25 November, juga akan ada upacara Marpangir, untuk kedua mempelai. Pengantin akan dibawa ke Tepian Raya Na Martua di Tapian Raya Na Martua. Namun Tapian Raya ini akan digantikan dengan air terjun buatan yang telah disiapkan.
Marpangir ini bertujuan menghanyutkan masa remaja pengantin serta mendoakan keduanya agar selamat menempuh hidup baru dan memperoleh keturunan anak laki-laki dan perempuan.
Setelah selesai acara Marpangir, pengantin diarak kembali dengan prosesi adat ke gelanggang tempat acara dan dilanjutkan dengan acara penabalan gelar adat kepada Bobby dan Kahiyang.
(sms)