2.778 Guru di Pekalongan Pecahkan Rekor MURI
A
A
A
PEKALONGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) pembuatan alat peraga inovasi guru terbanyak di Stadion Jenderal Hoegeng, Kamis (23/11/2017).
Peserta berjumlah 2.778 guru terdiri dari guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Piagam penghargaan rekor MURI diberikan Manajer MURI Aryani Siregar kepada Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Hj Khustul Khotimah dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Soeroso.
Manajer MURI Aryani Siregar, mengatakan, rekor pembuatan alat peraga inovasi guru terbanyak itu tercacat sebagai rekor ke 8.238 di Museum Rekor Indonesia (MURI). “ Rekor MURI ini kami abadikan di MURI dengan urutan rekor ke 8238,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Soeroso mengungkapkan, pembuatan alat peraga inovasi guru ini bukan sekadar mengejar rekor MURI saja. Namun ingin membangkitkan semangat guru-guru untuk berkarya.
Menurutnya, di dalam pembelajaran tidak jarang ditemui kesulitan oleh guru untuk menjelaskan sebuah materai pelajaran. “Perlu alat bantu untuk menjelaskan, dan alat bantu yang paling tepat dan paling pas itu adalah yang dibuat sendiri oleh guru,” katanya.
Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz menambahkan bahwa inovasi guru sangat dibutuhkan dalam rangka pembelajaran kepada peserta didiknya sehingga peserta didik dapat menerima apa yang diajarkan oleh guru dengan efektik, efisien dan menarik.
“Para guru dituntut berinovasi untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Dengan demikian guru mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik,”tuturnya.
Wali Kota berharap inovasi dan kreativitas para guru tidak berhenti sampai dengan pengahargaan MURI saja, tetapi terus dikembangkan. “Para guru saya harap terus menciptakan terobosan-terobosan kreativitas dalam pembelajaran,” pungkasnya.
Peserta berjumlah 2.778 guru terdiri dari guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Piagam penghargaan rekor MURI diberikan Manajer MURI Aryani Siregar kepada Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Hj Khustul Khotimah dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Soeroso.
Manajer MURI Aryani Siregar, mengatakan, rekor pembuatan alat peraga inovasi guru terbanyak itu tercacat sebagai rekor ke 8.238 di Museum Rekor Indonesia (MURI). “ Rekor MURI ini kami abadikan di MURI dengan urutan rekor ke 8238,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Soeroso mengungkapkan, pembuatan alat peraga inovasi guru ini bukan sekadar mengejar rekor MURI saja. Namun ingin membangkitkan semangat guru-guru untuk berkarya.
Menurutnya, di dalam pembelajaran tidak jarang ditemui kesulitan oleh guru untuk menjelaskan sebuah materai pelajaran. “Perlu alat bantu untuk menjelaskan, dan alat bantu yang paling tepat dan paling pas itu adalah yang dibuat sendiri oleh guru,” katanya.
Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz menambahkan bahwa inovasi guru sangat dibutuhkan dalam rangka pembelajaran kepada peserta didiknya sehingga peserta didik dapat menerima apa yang diajarkan oleh guru dengan efektik, efisien dan menarik.
“Para guru dituntut berinovasi untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Dengan demikian guru mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik,”tuturnya.
Wali Kota berharap inovasi dan kreativitas para guru tidak berhenti sampai dengan pengahargaan MURI saja, tetapi terus dikembangkan. “Para guru saya harap terus menciptakan terobosan-terobosan kreativitas dalam pembelajaran,” pungkasnya.
(rhs)