Selamatkan Semarang, 10.000 Mangrove Ditanam di Tambak Lorok
A
A
A
SEMARANG - Kondisi kerusakan pantai di pesisir Kota Semarang akibat abrasi mengundang keprihatinan sejumlah kalangan, termasuk perusahaan transportasi gas bumi PT PT Kalimantan Jawa Gas (KJG). PT KJG menanam 10.000 pohon mangrove di kawasan pesisir Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2017).
Dalam penanaman pohon mangrove di Tambak Lorok, PT KJG bekerja sama dengan Rumah Zakat dan melibatkan para petani mangrove serta didukung PT Indonesia Power, PT Gas Negara, Koramil 03 Semarang Utara dan Polsekta Semarang Utara
Direktur Keuangan dan Administrasi PT KJG, Sahat Simamarta mengatakan bahwa penanaman 10.000 pohon mangrove itu untuk mencegah instrusi air laut, erosi dan abrasi pantai yang kerap terjadi pada daerah-daerah yang berada di pesisir pantai, khususnya pesisir Tambak Lorok.
"Keberadaan tanaman mangrove juga dapat memicu peningkatan nilai ekonomi. Di mana tanaman mangrove akan membentuk ekosistem baru bagi munculnya habitat udang, ikan dan kepiting bakau yang akan memjadi sumber penghasilan baru masyarakat di bidang perikanan," ungkap Sahat Simamarta.
Tak hanya itu, lanjut dia, kawasan bakau atau mangrove juga bisa jadi potensi wisata yang menarik perhatian. Karena itu, sejak 2013 pihaknya terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam membangun bangsa.
Camat Semarang Utara, Ariceto Magno Da Silva mengapresiai kegiatan penanaman 10 ribu mangrov di wilayahnya. Dia mengaku sangat terbantu penanaman ribuan mangrove yang diprakarsai PT KJG untuk menyelamatkan kawasan pesisir Kota Semarang.
Menurut Ariceto, penyelamatan pantai Semarang dari abrasi satu-satunya jalan dengan menanami mangrove. Dia mengungkapkan, tingkat kerusakan pesisir utara Semarang hingga sekarang sudah sangat memprihatinkan.
Dalam penanaman pohon mangrove di Tambak Lorok, PT KJG bekerja sama dengan Rumah Zakat dan melibatkan para petani mangrove serta didukung PT Indonesia Power, PT Gas Negara, Koramil 03 Semarang Utara dan Polsekta Semarang Utara
Direktur Keuangan dan Administrasi PT KJG, Sahat Simamarta mengatakan bahwa penanaman 10.000 pohon mangrove itu untuk mencegah instrusi air laut, erosi dan abrasi pantai yang kerap terjadi pada daerah-daerah yang berada di pesisir pantai, khususnya pesisir Tambak Lorok.
"Keberadaan tanaman mangrove juga dapat memicu peningkatan nilai ekonomi. Di mana tanaman mangrove akan membentuk ekosistem baru bagi munculnya habitat udang, ikan dan kepiting bakau yang akan memjadi sumber penghasilan baru masyarakat di bidang perikanan," ungkap Sahat Simamarta.
Tak hanya itu, lanjut dia, kawasan bakau atau mangrove juga bisa jadi potensi wisata yang menarik perhatian. Karena itu, sejak 2013 pihaknya terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam membangun bangsa.
Camat Semarang Utara, Ariceto Magno Da Silva mengapresiai kegiatan penanaman 10 ribu mangrov di wilayahnya. Dia mengaku sangat terbantu penanaman ribuan mangrove yang diprakarsai PT KJG untuk menyelamatkan kawasan pesisir Kota Semarang.
Menurut Ariceto, penyelamatan pantai Semarang dari abrasi satu-satunya jalan dengan menanami mangrove. Dia mengungkapkan, tingkat kerusakan pesisir utara Semarang hingga sekarang sudah sangat memprihatinkan.
(rhs)