Protes Transportasi Online, Sopir Angkot di Pematangsiantar Mogok
A
A
A
PEMATANGSIANTAR - Seratusan sopir angkutan kota (angkot) menggelar aksi mogok beroperasi di depan Kantor Wali Kota Pematangsiantar di Jalan Merdeka, Senin (20/11/2017) memprotes beroperasinya angkutan online. Dalam aksinya, para sopir angkot juga mengajak sopir yang masih beroperasi untuk ikut dalam aksi mogok tersebut dengan menurunkan seluruh penumpangnya.
Para sopir angkutan umum memarkirkan kendaraannya di ruas Jalan Merdeka, hingga membuat arus lalu lintas di kawasan itu macet, selama lebih kurang 1 jam. Namun, aksi para sopir angkot tidak mendapat tanggapan dari pihak Pemkot Pematangsiantar, karena hingga menjelang siang, tidak ada pejabat setempat termasuk dari pihak Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar yang bersedia menerima aspirasi mereka.
Salah seorang sopir angkot, Jefry (32), mengaku sejak beroperasinya transportasi online, pendapatan per hari berkurang drastis, dari biasanya berpenghasilan Rp 100 ribu saat ini hanya bisa mendapat setoran dan makan minum.
Sebelumnya, para sopir angkot juga menggelar aksi di Kantor DPRD Kota Pematangsiantar, meminta ditutupnya operasional transportasi online karena armadanya terlalu banyak, sehingga mengancam angkot di Kota Pematangsiantar.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan para sopir angkot, Sekretaris Komisi II DPRD Pematangsiantar Hendry Dunan Sinaga meminta aspirasi yang disampaikan dibuat tertulis. "DPRD Kota Pematangsiantar akan memanggil pihak terkait untuk membahasnya," kata Hendry.
Para sopir angkutan umum memarkirkan kendaraannya di ruas Jalan Merdeka, hingga membuat arus lalu lintas di kawasan itu macet, selama lebih kurang 1 jam. Namun, aksi para sopir angkot tidak mendapat tanggapan dari pihak Pemkot Pematangsiantar, karena hingga menjelang siang, tidak ada pejabat setempat termasuk dari pihak Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar yang bersedia menerima aspirasi mereka.
Salah seorang sopir angkot, Jefry (32), mengaku sejak beroperasinya transportasi online, pendapatan per hari berkurang drastis, dari biasanya berpenghasilan Rp 100 ribu saat ini hanya bisa mendapat setoran dan makan minum.
Sebelumnya, para sopir angkot juga menggelar aksi di Kantor DPRD Kota Pematangsiantar, meminta ditutupnya operasional transportasi online karena armadanya terlalu banyak, sehingga mengancam angkot di Kota Pematangsiantar.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan para sopir angkot, Sekretaris Komisi II DPRD Pematangsiantar Hendry Dunan Sinaga meminta aspirasi yang disampaikan dibuat tertulis. "DPRD Kota Pematangsiantar akan memanggil pihak terkait untuk membahasnya," kata Hendry.
(zik)