Simpatisan ISIS Ditangkap, Perbatasan Sulut Masih Kondusif
A
A
A
MANADAO - Situasi perbatasan di wilayah Sulawesia Utara (Sulut) tetap kondusif menyusul penangkapan seorang pria berinisial DM warga Lebak, Provinsi Banten, ditangkap saat hendak naik kapal cepat Express Bahari Dua rute Manado-Tahuna, Sabtu (11/11/2017).
“DM ini simpatisan, dia hanya kenal seseorang di Filipina sana mau diajak jihad di sana, hanya lewat internet saja. Ia tertangkap di Manado waktu mau nyebrang naik kapal ke Sangihe,” ungkap Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito didampingi Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo, Selasa (14/11/2017).
Kapolda menjelaskan, informasi adanya simpatisan yang mau berangkat ini berasal dari Filipina, yang kemudian informasi itu diteruskan ke TNI yang ada di Jakarta dan Sulut.
Melalui koordinasi tersebut akhirnya jajaran TNI berhasil menangkap DM. Saat ini DM sudah diserahkan ke Densus Mabes Polri untuk diselidiki lebih lanjut.
Hingga saat ini Polda Sulut masih melakukan penggelaran Operasi Aman Nusa di daerah perbatasan Sulawesi Utara dan Filipina. Bahkan menurut Kapolda, personel Polri juga sudah ditambah guna mengantisipasi masuknya kelompok teroris pascakejadian di Marawi, Filipina beberapa waktu lalu.
“Dalam operasi Aman Nusa sudah libatkan sejumlah personil. Kalau pulau tak berpenghuni kita hanya patroli dan tetap pantau 24 jam,” jelasnya.
Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo menambahkan, situasi perbatasan hingga saat ni masih relatif kondusif. “Untuk situasi saat ini personil cukup karena situasi masih kondusif,” katanya.
Sebelumnya, pada Agustus 2017, daerah perbatasan Sulut-Filipina semakin dijaga ketat pasukan TNI dan Polri. Peningkatan pengamanan penambahan personel di perbatasan pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina khususnya Sangihe dan Talaud dilakukan untuk mengantisipasi teror yang dilakukan ISIS di Marawi.
“Menyikapi perkembangan situasi regional, terutama di negara tetangga kita yakni Filipina, dimana salah satu kotanya Marawi, telah menjadi medan pertempuran baru ISIS. Ini harus kita waspadai terutama di daerah perbatasan,” kata Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Sabar Simanjuntak selaku Komandan Satgas Opster TNI wilayah Kodim1301/Satal Korem 131/Santiago, ketika itu.
“DM ini simpatisan, dia hanya kenal seseorang di Filipina sana mau diajak jihad di sana, hanya lewat internet saja. Ia tertangkap di Manado waktu mau nyebrang naik kapal ke Sangihe,” ungkap Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito didampingi Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo, Selasa (14/11/2017).
Kapolda menjelaskan, informasi adanya simpatisan yang mau berangkat ini berasal dari Filipina, yang kemudian informasi itu diteruskan ke TNI yang ada di Jakarta dan Sulut.
Melalui koordinasi tersebut akhirnya jajaran TNI berhasil menangkap DM. Saat ini DM sudah diserahkan ke Densus Mabes Polri untuk diselidiki lebih lanjut.
Hingga saat ini Polda Sulut masih melakukan penggelaran Operasi Aman Nusa di daerah perbatasan Sulawesi Utara dan Filipina. Bahkan menurut Kapolda, personel Polri juga sudah ditambah guna mengantisipasi masuknya kelompok teroris pascakejadian di Marawi, Filipina beberapa waktu lalu.
“Dalam operasi Aman Nusa sudah libatkan sejumlah personil. Kalau pulau tak berpenghuni kita hanya patroli dan tetap pantau 24 jam,” jelasnya.
Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo menambahkan, situasi perbatasan hingga saat ni masih relatif kondusif. “Untuk situasi saat ini personil cukup karena situasi masih kondusif,” katanya.
Sebelumnya, pada Agustus 2017, daerah perbatasan Sulut-Filipina semakin dijaga ketat pasukan TNI dan Polri. Peningkatan pengamanan penambahan personel di perbatasan pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina khususnya Sangihe dan Talaud dilakukan untuk mengantisipasi teror yang dilakukan ISIS di Marawi.
“Menyikapi perkembangan situasi regional, terutama di negara tetangga kita yakni Filipina, dimana salah satu kotanya Marawi, telah menjadi medan pertempuran baru ISIS. Ini harus kita waspadai terutama di daerah perbatasan,” kata Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Sabar Simanjuntak selaku Komandan Satgas Opster TNI wilayah Kodim1301/Satal Korem 131/Santiago, ketika itu.
(rhs)