Rangkaian Acara Siraman dan Malam Midodareni Pernikahan Kahiyang-Bobby

Rabu, 01 November 2017 - 21:40 WIB
Rangkaian Acara Siraman dan Malam Midodareni Pernikahan Kahiyang-Bobby
Rangkaian Acara Siraman dan Malam Midodareni Pernikahan Kahiyang-Bobby
A A A
SOLO - Prosesi siraman dan malam midodareni pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kahiyang Ayu-Mohammad Bobby Afif Nasution pada 8 November 2017 mendatang bakal memakai pakem Keraton kasunanan Surakarta. Dalam prosesi itu, Presiden Jokowi akan menggendong Kahiyang Ayu.

Saat prosesi siraman yang digelar 7 November sekitar pukul 09.00 WIB, Presiden Jokowi akan melakukan tradisi adang kapisan dengan busana lurik bludru.

Setelah itu, Jokowi berganti pakaian ageman nyamping dengan corak cakar ayam untuk menjalani prosesi pasang bleketepe dan tuwuhan. Prosesi ada maknanya karena sebagai symbol doa orangtua kepada calon mempelai pengantin.

“Kemudian mencampur air siraman dari tujuh mata air yang berbeda,” ungkap Widarsi Suranto salah satu Pambiwara atau MC yang bertugas saat Presiden Jokowi mantu.

Rangakaian acara disampaikan saat jumpa pers di Gedung Graha Saba Buana, Jalan Letjend Suprapto, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/11/2017).

Prosesi berikutnya adalah sungkeman dari mempelai perempuan kepada orangtua, eyang, dan sesepuh putri yang akan menyirami saat siraman.

Siraman dimaknai membersihkan jiwa dan raga. Siraman juga dilakukan kepada calon mempelai pria di tempat berbeda. Dalam hal ini di Hotel Alila Solo, tempat Bobby dan keluarganya menginap.

“Harapannya agar kedua mempelai dalam menapak hidup baru dengan hati yang bersih dan bening,” urainya. Prosesi berikutnya adalah gendongan. Yakni Presiden Jokowi akan menggendong Kahiyang Ayu, yakni maknanya adalah beban tanggungjawab orangtua akan beralih ke anak mantu.

Kemudian dilanjutkan prosesi potong rambut mempelai perempuan dan pria. Potongan rambut Kahiyang-Bobby lalu disatukan dan ditanam untuk membuang sukerto (sial) dan kotoran. Harapannya, kedua mempelai mengaruhi hidup baru dengan penuh ibadah.

Pada malam harinya, kemudian dilanjutkan malam midodareni. Malam midodareni dalam tradisi Jawa diyakini turunnya para bidadari untuk memberi restu kepada mempelai. Pada saat itu juga ada prosesi tumuring (turunnya) kembar mayang. Prosesi itu akan digelar secara ringkas.

Dalam hal ini, Jokowi akan mengirim utusan atau istilahnya Duto Saroyo Jati untuk mencari kembar mayang. Utusan selanjutnya akan bertemu dengan Ki Wasito Jati sebagai pemilik kembar mayang.

“Makna kembar mayang itu nanti akan terungkap saat dialog antara Duto Saroyo Jati dengan Ki Wasito Jati. Setelah selesai, sesuai tradisi Jawa Kembar Mayang lalu dibuang ke perempatan jalan. Dalam acara itu nanti ada catur weda atau empat pelajaran nasehat, disertai tembang (lagu jawa) dandang gulo.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5454 seconds (0.1#10.140)