Deddy Mizwar Apresiasi Pembentukan Karang Taruna Institute

Selasa, 31 Oktober 2017 - 18:25 WIB
Deddy Mizwar Apresiasi Pembentukan Karang Taruna Institute
Deddy Mizwar Apresiasi Pembentukan Karang Taruna Institute
A A A
CIANJUR - Karang Taruna Provinsi Jawa Barat menggagas pembentukan Karang Taruna Institute yang bertujuan menguatkan kelembagaan Karang Taruna hingga tingkat desa/kelurahan di seluruh Jabar.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mendukung penuh gagasan tersebut. Dia berharap, kelembagaan ini tak hanya angan-angan, namun memiliki tujuan atau goal yang jelas. Terlebih, di era globalisasi saat ini, tantangan dan ancaman terus mengiringi, seperti peluang bonus demografi hingga ancaman narkoba dan pornografi.

"Kelembagaan mereka yang lebih tahu, tapi yang penting goal-nya apa, goal-nya di mana. Itu upaya-upaya untuk mencapai goal saja. Lewat rapat kerja inilah sebetulnya bagaimana tahapan kerja yang harus dilakukan. Jangan cuman berunding-berunding, Belanda masuk juga," kelakar Deddy seusai pembukaan Raker Karang Taruna Jawa Barat 2017 di Hotel Bukit Indah Puncak, Jalan Raya Ciloto Cipanas, Kabupaten Cianjur, Senin (30/10/17) malam.

Wakil Gubernur yang akrab disapa Demiz ini mengatakan, kelembagaan Karang Taruna di Jabar memiliki potensi yang sangat besar. Anggotanya tersebar di lebih dari 5.000 desa di 624 kecamatan di seluruh Jabar. Karena itu, Demiz meminta Karang Taruna berperan aktif mengubah paradigma masyarakat, terutama kaum muda agar menjadi pemuda yang hebat, berkarakter dan memiliki inovasi, serta daya saing.

"Kita punya peluang bonus demografi. Ubah paradigmanya, dari job seeker jadi job creator misalnya. Terus harus punya peranan juga mendorong anak-anak muda kita memiliki pendidikan setinggi-tingginya. Kitanya memfasilitasi akses pendidikan bagi mereka. Tapi kalau
enggak mau juga kan susah, hambatan kultural biasanya bukan hanya struktural, bukan hanya sekolah yang tidak ada," bebernya.

Hambatan kultural yang masih melekat di masyarakat, lanjut Demiz, seperti paradigma tentang tidak pentingnya sekolah setinggi-tingginya atau para orang tua yang mendorong anaknya cepat menyelesaikan pendidikan supaya cepat mendapat pekerjaan atau menjadi pegawai.

"Makanya kita (Pemprov Jabar) ada program SMA Terbuka, SMK Pendidikan Jarak Jauh, ada Paket C segala macem. Sehingga, nanti output-nya antara lain adalah skill, knowledge, dan yang penting juga adalah attitude atau sikap yang membentuk karakter," pungkas Demiz.

Ketua Karang Taruna Jabar Subchan Daragana mengatakan, Karang Taruna Institute dikembangkan untuk mengubah paradigma yang selama ini berkembang di masyarakat, yakni Karang Taruna hanyalah organisasi kepemudaan.

"Pertama soal kelembagaan, bagaimana 5.000 lebih desa di 624 kecamatan itu kita bisa samakan visi misinya. Jadi, Karang Taruna tidak hanya organisasi kepemudaan, tapi yang penting sebenarnya bagaimana mereka (pemuda) paham bahwa Karang Taruna itu sebagai organisasi pelaksanaan sosial," jelasnya.

Subchan berharap, Karang Taruna menjadi pusat pergerakan perubahan yang dimulai dari dalam diri para pemuda dengan langkah awah mengubah orientasi berpikir para pemuda di Jabar. Dia menegaskan, para pemuda harus sadar bahwa persaingan saat ini bersifat global, sehingga dibutuhkan potensi manusia unggul dan kompetitif, memiliki karakter, serta inovasi.

"Menghadapi bonus demografi yang tinggal tiga tahun lagi, Karang Taruna harus menjadi sentral pergerakan perubahan. Jadi perubahan besar harus kita mulai dari langkah kecil, dari diri kita, dan mulai dari sekarang," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5527 seconds (0.1#10.140)