Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum Berpeluang Besar Menangi Pilgub Jabar
A
A
A
BANDUNG - Pakar politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Firman Manan menilai, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung PPP berpeluang besar memenangi Pilgub Jabar 2018.
Kedua sosok itu memiliki latar belakang yang berbeda yang diyakini memperluas segmen pemilih. Dia menyebutkan, sosok Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil itu identik sebagai sosok nasionalis. Identitas Emil akan dilengkapi Uu yang berlatar belakang pesantren.
Firman yakin, latar belakang Uu yang berbeda jauh dengan Emil mampu mendongkrak elektabilitas Emil. Sebab, hampir sebagian besar pemilih di Jabar berkarakter agamis dan tradisional.
"Pasangan itu harus menambah segmentasi pemilih. Kalau (latar belakangnya) sama, ya percuma. Hal itu penting untuk Pilgub (Jabar) 2018," tegas Firman dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (25/10/2017).
Dia mencontohkan, kemenangan Ahmad Heryawan di Pilgub Jabar 2008 dan 2013 lalu sebagai bukti kebesaran sosok agamis dalam meraih simpati pemilih. Firman menilai, Uu sosok agamis karena latar belakang pesantrennya yang kental. Terlebih, basis pendukung Uu di wilayah Priangan Timur pun dikenal berkultur agamis. "Pak Uu memang cocok merepresentasikan figur religius," ujarnya.
Perbedaan karakter antara Emil dan Uu, lanjut Firman, menjadi kelebihan tersendiri. Menurut dia, Emil memiliki sosok kepemimpinan yang kuat, sementara Uu merupakan pribadi yang rendah hati. Terbukti, dia mau diposisikan sebagai nomor orang dua.
"Pak Uu low profile, dari awal dia siap jadi wakil, tidak mengejar cagub. Kalau dipasangkan dengan Kang Emil, potensi konfliknya (pecah kongsi) kecil," jelas Firman.
Tidak hanya itu, dari sisi kualitas kepemimpinan pun keduanya sudah teruji karena Emil dan Uu sama-sama menjabat kepala daerah. Uu merupakan Bupati Tasikmalaya dua periode, sedangkan Emil merupakan Wali Kota Bandung yang mendapat penilaian baik dari masyarakatnya. Apalagi, elektabilitas keduanya pun jauh mengungguli kandidat lainnya berdasarkan hasil survei yang beredar saat ini.
"Kang Emil unggul sebagai calon gubernur, Pak Uu unggul sebagai calon wakil gubernur," tandasnya.
Kedua sosok itu memiliki latar belakang yang berbeda yang diyakini memperluas segmen pemilih. Dia menyebutkan, sosok Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil itu identik sebagai sosok nasionalis. Identitas Emil akan dilengkapi Uu yang berlatar belakang pesantren.
Firman yakin, latar belakang Uu yang berbeda jauh dengan Emil mampu mendongkrak elektabilitas Emil. Sebab, hampir sebagian besar pemilih di Jabar berkarakter agamis dan tradisional.
"Pasangan itu harus menambah segmentasi pemilih. Kalau (latar belakangnya) sama, ya percuma. Hal itu penting untuk Pilgub (Jabar) 2018," tegas Firman dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (25/10/2017).
Dia mencontohkan, kemenangan Ahmad Heryawan di Pilgub Jabar 2008 dan 2013 lalu sebagai bukti kebesaran sosok agamis dalam meraih simpati pemilih. Firman menilai, Uu sosok agamis karena latar belakang pesantrennya yang kental. Terlebih, basis pendukung Uu di wilayah Priangan Timur pun dikenal berkultur agamis. "Pak Uu memang cocok merepresentasikan figur religius," ujarnya.
Perbedaan karakter antara Emil dan Uu, lanjut Firman, menjadi kelebihan tersendiri. Menurut dia, Emil memiliki sosok kepemimpinan yang kuat, sementara Uu merupakan pribadi yang rendah hati. Terbukti, dia mau diposisikan sebagai nomor orang dua.
"Pak Uu low profile, dari awal dia siap jadi wakil, tidak mengejar cagub. Kalau dipasangkan dengan Kang Emil, potensi konfliknya (pecah kongsi) kecil," jelas Firman.
Tidak hanya itu, dari sisi kualitas kepemimpinan pun keduanya sudah teruji karena Emil dan Uu sama-sama menjabat kepala daerah. Uu merupakan Bupati Tasikmalaya dua periode, sedangkan Emil merupakan Wali Kota Bandung yang mendapat penilaian baik dari masyarakatnya. Apalagi, elektabilitas keduanya pun jauh mengungguli kandidat lainnya berdasarkan hasil survei yang beredar saat ini.
"Kang Emil unggul sebagai calon gubernur, Pak Uu unggul sebagai calon wakil gubernur," tandasnya.
(zik)