Kodim 0304/Agam Bongkar Penyelewengan Pupuk Bersubsidi
A
A
A
AGAM - Prajurit TNI Kodim 0304/Agam menggagalkan penyelewengan distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Untuk mengelabui warga dan petugas, pemilik pupuk yang melarikan diri dan kini dalam pengejaran petugas ini memanfaatkan rumah warga miskin untuk menyembunyikan puluhan karung pupuk miliknya.
Pengungkapan penyelewengan pupuk bersubsidi berdasarkan laporan warga dan keluhan petani yang kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi. Prajurit TNI Kodim 0304/Agam bersama Satgas Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumbar dan perwakilan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik langsung menggerebek rumah warga di Nagari Lasi Tuo, Kecamatan Canduang, Agam, yang dijadikan tempat menyimpan pupuk, Selasa (24/10/2017) sore.
Di samping rumah dan dapur milik keluarga pemulung ini, petugas menemukan puluhan karung berisi pupuk bersubsidi jenis Phonska dan NPK. Setelah mengembangkan temukan, petugas kembali menemukan puluhan karung pupuk bersubsidi dengan total 20 ton.
Komandan Kodim 0304/Agam Letkol Kavaleri Salim Kurniawan Dewantara mengatakan, pemilik pupuk dan gudang berinisial Isk diduga melakukan penyelewengan delivery order (DO) atau permintaan pupuk yang seharusnya didistribusikan di wilayah Koto Gadang, Malalak, dan Matur, namun dialihkan ke wilayah Canduang.
Penyelewengan dan penjualan pupuk secara ilegal dengan tujuan meningkatkan keuntungan yang diduga dilakukan pelaku sejak tahun 2016 ini mengakibatkan beberapa wilayah di Agam mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.
"Yang bersangkutan (Isk) sampai sekarang tidak ditemukan. Kita cari dari informan orang dekat dia sudah mengaku dan kita temukan pupuknya ditangkap. Saya imbau pada masyarakat di wilayah saya kalau pupuk langka dan ada penyelewengan lapor ke koramil atau ke komandan kodim, kita akan bantu masyarakat," kata Komandan Kodim 0304/Agam Letkol Kavaleri Salim Kurniawan Dewantara.
Selain mengamankan 20 ton pupuk bersubsidi, petugas juga mengamankan empat orang tenaga bongkar muat, seorang pengemudi truk pembawa pupuk, dan pemilik gudang pupuk di Kecamatan Malalak untuk dimintai keterangan.
Pemilik pupuk Isk kini dalam pengejaran petugas. Sebelumnya, pelaku sempat mendatangi lokasi penggerebekan, namun melarikan diri dengan alasan menjemput surat DO dan surat jalan.
Sementara, Satgas Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat mengaku pengungkapan dan penangkapan penyelewengan pupuk bersubsidi oleh pelaku Isk pernah dilakukan pada tahun 2016.
Saat itu, pihak distributor Iks tidak lagi dipercaya kementerian sebagai distributor resmi dan hak distributornya telah dicabut. Namun, diduga karena rendahnya sanksi dan lemahnya pengawasan oleh petugas berwenang membuat pelaku kembali berulah.
Pengungkapan penyelewengan pupuk bersubsidi berdasarkan laporan warga dan keluhan petani yang kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi. Prajurit TNI Kodim 0304/Agam bersama Satgas Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumbar dan perwakilan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik langsung menggerebek rumah warga di Nagari Lasi Tuo, Kecamatan Canduang, Agam, yang dijadikan tempat menyimpan pupuk, Selasa (24/10/2017) sore.
Di samping rumah dan dapur milik keluarga pemulung ini, petugas menemukan puluhan karung berisi pupuk bersubsidi jenis Phonska dan NPK. Setelah mengembangkan temukan, petugas kembali menemukan puluhan karung pupuk bersubsidi dengan total 20 ton.
Komandan Kodim 0304/Agam Letkol Kavaleri Salim Kurniawan Dewantara mengatakan, pemilik pupuk dan gudang berinisial Isk diduga melakukan penyelewengan delivery order (DO) atau permintaan pupuk yang seharusnya didistribusikan di wilayah Koto Gadang, Malalak, dan Matur, namun dialihkan ke wilayah Canduang.
Penyelewengan dan penjualan pupuk secara ilegal dengan tujuan meningkatkan keuntungan yang diduga dilakukan pelaku sejak tahun 2016 ini mengakibatkan beberapa wilayah di Agam mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.
"Yang bersangkutan (Isk) sampai sekarang tidak ditemukan. Kita cari dari informan orang dekat dia sudah mengaku dan kita temukan pupuknya ditangkap. Saya imbau pada masyarakat di wilayah saya kalau pupuk langka dan ada penyelewengan lapor ke koramil atau ke komandan kodim, kita akan bantu masyarakat," kata Komandan Kodim 0304/Agam Letkol Kavaleri Salim Kurniawan Dewantara.
Selain mengamankan 20 ton pupuk bersubsidi, petugas juga mengamankan empat orang tenaga bongkar muat, seorang pengemudi truk pembawa pupuk, dan pemilik gudang pupuk di Kecamatan Malalak untuk dimintai keterangan.
Pemilik pupuk Isk kini dalam pengejaran petugas. Sebelumnya, pelaku sempat mendatangi lokasi penggerebekan, namun melarikan diri dengan alasan menjemput surat DO dan surat jalan.
Sementara, Satgas Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat mengaku pengungkapan dan penangkapan penyelewengan pupuk bersubsidi oleh pelaku Isk pernah dilakukan pada tahun 2016.
Saat itu, pihak distributor Iks tidak lagi dipercaya kementerian sebagai distributor resmi dan hak distributornya telah dicabut. Namun, diduga karena rendahnya sanksi dan lemahnya pengawasan oleh petugas berwenang membuat pelaku kembali berulah.
(zik)