Rescue Perindo Fogging Kawasan Langganan Banjir di Sekip Palembang
A
A
A
PALEMBANG - Program fogging gratis Rescue Perindo Sumsel terus berlanjut. Selasa (24/10/2017) tim DPW Rescue Perindo Sumsel mengasapi ratusan rumah warga di Jalan Sekip Bendung RT 36, 8 Ilir Palembang. Kawasan tersebut merupakan daerah langganan banjir yang terjadi di setiap musim penghujan. Karena memang daerah tersebut lebih rendah dari kawasan sekitar seperti kawasan R Soekamto, dan Golf Palembang.
Ketua Bidang Logistis DPW Rescue Perindo Sumsel Rian mengatakan, mereka mengasapi kawasan Jalan Sekip Bendung atas permintaan warga setempat yang disampaikan melalui RT kepada pengurus perindo setempat.
“Ya kita fogging sekitar 150 rumah yang memang berada di atas secara rawa. Akses dari rumah ke rumah dihubungkan jalan setapak yang bertiang. Dan di bawahnya terlihat air yang menjadi media yang disukai nyamuk untuk berkembang,” ujarnya usai pengasapan.
Menurut Rian, dengan fogging dilakukan diharapkan dapat membasmi atau menghambat perkembangan nyamuk penyebab DBD. Dia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang mereka terima dari warga saat pengasapan, pernah terjadi kasus DBD di kawasan tersebut di tahun – tahun sebelumnya. “Karena itu mereka khawatir dan meminta bantuan pengasapan gratis dari kita,” jelasnya.
Selain melakukan pengasapan sekitar lingkungan warga, tim Rescue Perindo juga membagikan bubuk abate dan sosialisasi prilaku hidup sehat dan mencegah berkembangnya nyamuk. Fogging tersebut juga mendapatkan sambutan positif dari warga yang mengaku sangat berterima kasih dengan Perindo.
“Sampai saat ini kami warga sangat percaya dan terima kasih dengan Perindo. Karena itu buktinya ada. Buktinya kami defogging gratis. Coba dengan pihak lain harus mengusulkan dulu dan itu lama realisasnya. Kemudian juga ada yang bayar, yang kabarnya tidak ada obatnya, yang banyak malah solarnya saja, jadi nyamuk tidak mati,” kata Rusnawati, perwajilan warga setempat.
Rusnawati bersama warga lainnya juga mengharapkan fogging dilakukan secara rutin dan tidak hanya sekali saja, karena kawasan mereka yang memang rawan banjir dan selalu tergenang air, maka nyamuk akan mudah berkembang. “Ya harapannya jangan Cuma sekali. Kalau bisa tiap bulan, pokoknya rutinlah,” katanya.
Ahyar Riyadi (43) Ketua RT setempat mengatakan, senang dan berterima kasih bahwa permintaan warganya untuk di-fogging terwujud. Dirinya berharap, warganya bebas dari wabah penyakit DBD. “Terima kasih yang pasti, dan berharap tidak ada lagi kejadian DBD ke depan ini,” tandasnya.
Ketua Bidang Logistis DPW Rescue Perindo Sumsel Rian mengatakan, mereka mengasapi kawasan Jalan Sekip Bendung atas permintaan warga setempat yang disampaikan melalui RT kepada pengurus perindo setempat.
“Ya kita fogging sekitar 150 rumah yang memang berada di atas secara rawa. Akses dari rumah ke rumah dihubungkan jalan setapak yang bertiang. Dan di bawahnya terlihat air yang menjadi media yang disukai nyamuk untuk berkembang,” ujarnya usai pengasapan.
Menurut Rian, dengan fogging dilakukan diharapkan dapat membasmi atau menghambat perkembangan nyamuk penyebab DBD. Dia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang mereka terima dari warga saat pengasapan, pernah terjadi kasus DBD di kawasan tersebut di tahun – tahun sebelumnya. “Karena itu mereka khawatir dan meminta bantuan pengasapan gratis dari kita,” jelasnya.
Selain melakukan pengasapan sekitar lingkungan warga, tim Rescue Perindo juga membagikan bubuk abate dan sosialisasi prilaku hidup sehat dan mencegah berkembangnya nyamuk. Fogging tersebut juga mendapatkan sambutan positif dari warga yang mengaku sangat berterima kasih dengan Perindo.
“Sampai saat ini kami warga sangat percaya dan terima kasih dengan Perindo. Karena itu buktinya ada. Buktinya kami defogging gratis. Coba dengan pihak lain harus mengusulkan dulu dan itu lama realisasnya. Kemudian juga ada yang bayar, yang kabarnya tidak ada obatnya, yang banyak malah solarnya saja, jadi nyamuk tidak mati,” kata Rusnawati, perwajilan warga setempat.
Rusnawati bersama warga lainnya juga mengharapkan fogging dilakukan secara rutin dan tidak hanya sekali saja, karena kawasan mereka yang memang rawan banjir dan selalu tergenang air, maka nyamuk akan mudah berkembang. “Ya harapannya jangan Cuma sekali. Kalau bisa tiap bulan, pokoknya rutinlah,” katanya.
Ahyar Riyadi (43) Ketua RT setempat mengatakan, senang dan berterima kasih bahwa permintaan warganya untuk di-fogging terwujud. Dirinya berharap, warganya bebas dari wabah penyakit DBD. “Terima kasih yang pasti, dan berharap tidak ada lagi kejadian DBD ke depan ini,” tandasnya.
(sms)