Gelar Upacara di Pos Pantau, Warga Bali Berdoa Agar Letusan Gunung Agung Berlahan
A
A
A
KARANGASEM - Puluhan warga dari berbagai daerah di Bali menggelar sembahyang di Pos Pantau Gunung Agung, Rendang, Karangasem, Senin 16 Oktober 2017. Upacara tersebut dipimpin oleh Ida Pedanda Putra Beluwangan dari Griya Gede Delod Peken, Denpasar.
Sebelum upacara dimulai mereka meletakkan sesaji di dalam ruangan pemantaun Gunung Agung. Kemudian dilanjutkan dengan upacara yang digelar di halaman Pos Pantau Gunung Agung yang posisinya bisa melihat langsung Gunung Agung. Namun sayangnya Gunung Agung tidak kelihatan lantaran tertutup dengan kabut.
Gusti Ngurah Mangku Sujana salah satu jamaah yang ikut upacara tersebut mengatakan, bahwa upacara ini baru dimulai. "Upacara yang sebenarnya itu nanti tanggal 22 Oktober 2017. Sebelum upacara ini kami sudah membuat upacara pada 13 Oktober, hari ini, dan 19 Oktober. Ini baru permulaan," ungkapnya.
Dia mengatakan, upacara ini meminta petunjuk kepada Tuhan agar Gunung Agung saat meletus itu keluarnya pelan-pelan. "Tujuan upacara ini meminta wangsit atau petunjuk kepada Tuhan agar ketika Gunung Agung saat meletus itu pelan-pelan saja," terangnya.
Dia menjelaskan, saat upacara pada 22 Oktober 2017 mendatang bahwa melakukan persembahyangan dari berbagai arah, dari timur, utara, barat dan selatan. Dia berharap agar musibah bencana Gunung Agung ini segera berkahir.
"Sudah banyak saudara kami yang mengungsi. Kami harapkan kalau nanti Gunung Agung meletus agar pelan-pelan saja dan tidak memakan korban," pungkasnya.
Sebelum upacara dimulai mereka meletakkan sesaji di dalam ruangan pemantaun Gunung Agung. Kemudian dilanjutkan dengan upacara yang digelar di halaman Pos Pantau Gunung Agung yang posisinya bisa melihat langsung Gunung Agung. Namun sayangnya Gunung Agung tidak kelihatan lantaran tertutup dengan kabut.
Gusti Ngurah Mangku Sujana salah satu jamaah yang ikut upacara tersebut mengatakan, bahwa upacara ini baru dimulai. "Upacara yang sebenarnya itu nanti tanggal 22 Oktober 2017. Sebelum upacara ini kami sudah membuat upacara pada 13 Oktober, hari ini, dan 19 Oktober. Ini baru permulaan," ungkapnya.
Dia mengatakan, upacara ini meminta petunjuk kepada Tuhan agar Gunung Agung saat meletus itu keluarnya pelan-pelan. "Tujuan upacara ini meminta wangsit atau petunjuk kepada Tuhan agar ketika Gunung Agung saat meletus itu pelan-pelan saja," terangnya.
Dia menjelaskan, saat upacara pada 22 Oktober 2017 mendatang bahwa melakukan persembahyangan dari berbagai arah, dari timur, utara, barat dan selatan. Dia berharap agar musibah bencana Gunung Agung ini segera berkahir.
"Sudah banyak saudara kami yang mengungsi. Kami harapkan kalau nanti Gunung Agung meletus agar pelan-pelan saja dan tidak memakan korban," pungkasnya.
(wib)