Pastika Jelaskan Kondisi Terakhir Gunung Agung ke Dubes Prancis
A
A
A
DENPASAR - Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan penjelasan terkait perkembangan aktivitas Gunung Agung yang berstatus Awas kepada Duta Besar (Dubes) Prancis Jean Charles Berthonnet, Jumat (6/10/2017). Dubes Berthhonnet secara khusus memberi perhatian pada kondisi terkini aktivitas gunung tertinggi di Bali tersebut serta kesiapan pemerintah menanggani para pengungsi serta mitigasi jika Gunung Agung benar-benar meletus.
Gubernur Pastika menyampaikan apresiasi perhatian yang diberikan dunia International, khususnya Prancis terkait meningkatnya aktivitas Gunung Agung. Pastika mengatakan, untuk saat ini berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik dangkal dari Gunung Agung menurun dan diharapkan aktivitas ini bisa terus menurun dan erupsi tidak terjadi.
Pihaknya terus menerima update dari ahli vulkanologi yang terus memantau kondisi Gunung Agung dengan menggunakan peralatan modern yang telah dimiliki. “Kalaupun akhirnya terjadi erupsi, pemerintah telah siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan,“ katanya.
Gubernur menjelaskan, jika abu vulkanik Gunung Agung menyebabkan Bandara International Ngurah Rai ditutup, maka pemerintah akan memfasilitasi dan mengakomodasi wisatawan yang akan pulang menuju bandara terdekat seperti melalui Bandara di Surabaya atau Lombok. Tidak hanya dari segi transportasi, telekomunikasi serta kelistrikan yang mungkin mengalami permasalahan jika Gunung meletus telah pula dilakukan langkah antisipasi dan koordinasi.
“Tidak ada yang harus dikawatirkan secara berlebihan. Kondisi saat ini jauh lebih siap dari pada saat letusan 1963. Segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang. Pemerintah Kabupaten dan Provinsi terus bersinergi dan bekerja sama. Perhatian Pemerintah pusat pada Bali juga sangat tinggi,“ tuturnya.
Terkait permasalahan pengungsi, Gubernur Pastika menyampaikan bahwasannya untuk saat ini pengungsi tertangani dengan sangat baik dan kesiapan logistik bagi mereka sangat mencukupi. Partisipasi serta kepedulian masyarakat Bali dalam membantu para pengungsi patut mendapat apresiasi.
Untuk saat ini masyarkat yang berada di 28 Desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana telah mengungsi dan tersebar di sejumlah titik lokasi pengungsian di Kabupaten/Kota se-Bali.
Gubernur Pastika menyampaikan apresiasi perhatian yang diberikan dunia International, khususnya Prancis terkait meningkatnya aktivitas Gunung Agung. Pastika mengatakan, untuk saat ini berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik dangkal dari Gunung Agung menurun dan diharapkan aktivitas ini bisa terus menurun dan erupsi tidak terjadi.
Pihaknya terus menerima update dari ahli vulkanologi yang terus memantau kondisi Gunung Agung dengan menggunakan peralatan modern yang telah dimiliki. “Kalaupun akhirnya terjadi erupsi, pemerintah telah siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan,“ katanya.
Gubernur menjelaskan, jika abu vulkanik Gunung Agung menyebabkan Bandara International Ngurah Rai ditutup, maka pemerintah akan memfasilitasi dan mengakomodasi wisatawan yang akan pulang menuju bandara terdekat seperti melalui Bandara di Surabaya atau Lombok. Tidak hanya dari segi transportasi, telekomunikasi serta kelistrikan yang mungkin mengalami permasalahan jika Gunung meletus telah pula dilakukan langkah antisipasi dan koordinasi.
“Tidak ada yang harus dikawatirkan secara berlebihan. Kondisi saat ini jauh lebih siap dari pada saat letusan 1963. Segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang. Pemerintah Kabupaten dan Provinsi terus bersinergi dan bekerja sama. Perhatian Pemerintah pusat pada Bali juga sangat tinggi,“ tuturnya.
Terkait permasalahan pengungsi, Gubernur Pastika menyampaikan bahwasannya untuk saat ini pengungsi tertangani dengan sangat baik dan kesiapan logistik bagi mereka sangat mencukupi. Partisipasi serta kepedulian masyarakat Bali dalam membantu para pengungsi patut mendapat apresiasi.
Untuk saat ini masyarkat yang berada di 28 Desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana telah mengungsi dan tersebar di sejumlah titik lokasi pengungsian di Kabupaten/Kota se-Bali.
(wib)