Sopir Angkot dan Taksi di Malang Mogok, Penumpang Telantar
A
A
A
MALANG - Ribuan penumpang angkutan kota (angkot) di Kota Malang, Jawa Timur, telantar, Selasa (26/9/2017) pagi. Kondisi ini dipicu adanya aksi mogok yang digelar para pengemudi angkot dan taksi konvensional, untuk menuntut penghentian angkutan online.
Aparat gabungan dari Pemkot Malang, Polres Malang Kota, Kodim 0833 Kota Malang, dan para relawan, sudah bersiaga dengan sejumlah kendaraan pengangkut, untuk mengantisipasi penumpang yang telantar.
Kendaraan pengangkut penumpang yang disediakan aparat gabungan dan relawan ini, salah satunya dipusatkan di depan Stasiun Besar Malang. "Semua penumpang kita layani, jangan sampai ada yang telantar," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Malang Kota Ipda Mahareni.
Kendaraan pengangkut yang disediakan, mulai dari sepeda motor, truk, pikap, dan mobil pribadi. Kendaraan pengangkut ini bergerak ke seluruh jurusan di Kota Malang, menggantikan angkot yang melakukan aksi mogok.
Salah seorang calon penumpang angkot, M Fariz (35) mengaku, sebelumnya tidak mengetahui kalau ada aksi mogok. "Saya bersama keluarga baru tiba dari Bandung, naik kereta api. Rencananya akan ke Sukun, tetapi tidak ada angkutan kota," ujarnya.
Dia membawa rombongan enam orang anggota keluarga. Beruntung, ada petugas kepolisian yang memberikan bantuan. Keluarga ini akhirnya diangkut dengan mobil operasional milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang.
Aparat gabungan dari Pemkot Malang, Polres Malang Kota, Kodim 0833 Kota Malang, dan para relawan, sudah bersiaga dengan sejumlah kendaraan pengangkut, untuk mengantisipasi penumpang yang telantar.
Kendaraan pengangkut penumpang yang disediakan aparat gabungan dan relawan ini, salah satunya dipusatkan di depan Stasiun Besar Malang. "Semua penumpang kita layani, jangan sampai ada yang telantar," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Malang Kota Ipda Mahareni.
Kendaraan pengangkut yang disediakan, mulai dari sepeda motor, truk, pikap, dan mobil pribadi. Kendaraan pengangkut ini bergerak ke seluruh jurusan di Kota Malang, menggantikan angkot yang melakukan aksi mogok.
Salah seorang calon penumpang angkot, M Fariz (35) mengaku, sebelumnya tidak mengetahui kalau ada aksi mogok. "Saya bersama keluarga baru tiba dari Bandung, naik kereta api. Rencananya akan ke Sukun, tetapi tidak ada angkutan kota," ujarnya.
Dia membawa rombongan enam orang anggota keluarga. Beruntung, ada petugas kepolisian yang memberikan bantuan. Keluarga ini akhirnya diangkut dengan mobil operasional milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang.
(zik)