Pilgub Jabar, Gerindra Rangkul Parpol Non-Parlemen
A
A
A
BANDUNG - Partai Gerindra berusaha untuk semakin memperkuat poros baru dalam menatap Pilgub Jawa Barat 2018. Salah satu yang dilakukan adalah dengan merangkul parpol nonparlemen.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengatakan, komunikasi sudah dilakukan dengan beberapa petinggi parpol nonparlemen tersebut. Tujuannya untuk membuka kemungkinan agar parpol nonparlemen tersebut bergabung ke poros baru.
"Kita intens komunikasi dengan PKPI, kemudian juga dengan Partai Idaman, dengan Perindo saya justru sudah ketemu dengan Pak Hary Tanoe (Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo) langsung," kata Mulyadi, Senin (25/9/2017).
Komunikasi dengan parpol nonparlemen itu sengaja dilakukan. Sebab, jika jadi bergabung, parpol nonparlemen itu akan jadi kekuatan bersama poros baru untuk menatap pilgub mendatang.
Sejauh ini, menurutnya, sinyal yang diperlihatkan oleh parpol nonparlemen itu cukup positif. Tapi, hal itu masih perlu ditindaklanjuti lebih jauh. "Betul (masih penjajakan koalisi). Tapi paling tidak mereka juga tertarik, bahkan Pak Rhoma Irama (Ketua Umum Partai Idaman) juga sangat senang dengan konsep yang kita gulirkan," jelas Mulyadi.
Sejauh ini, Gerindra mantap bergabung dengan poros baru yang diisi Partai Demokrat, PPP, dan PAN. Gerindra pun membuka pintu jika PKS ingin bergabung. Tapi, Gerindra meminta PKS proaktif untuk merapat ke poros baru dan tidak memaksakan mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengatakan, komunikasi sudah dilakukan dengan beberapa petinggi parpol nonparlemen tersebut. Tujuannya untuk membuka kemungkinan agar parpol nonparlemen tersebut bergabung ke poros baru.
"Kita intens komunikasi dengan PKPI, kemudian juga dengan Partai Idaman, dengan Perindo saya justru sudah ketemu dengan Pak Hary Tanoe (Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo) langsung," kata Mulyadi, Senin (25/9/2017).
Komunikasi dengan parpol nonparlemen itu sengaja dilakukan. Sebab, jika jadi bergabung, parpol nonparlemen itu akan jadi kekuatan bersama poros baru untuk menatap pilgub mendatang.
Sejauh ini, menurutnya, sinyal yang diperlihatkan oleh parpol nonparlemen itu cukup positif. Tapi, hal itu masih perlu ditindaklanjuti lebih jauh. "Betul (masih penjajakan koalisi). Tapi paling tidak mereka juga tertarik, bahkan Pak Rhoma Irama (Ketua Umum Partai Idaman) juga sangat senang dengan konsep yang kita gulirkan," jelas Mulyadi.
Sejauh ini, Gerindra mantap bergabung dengan poros baru yang diisi Partai Demokrat, PPP, dan PAN. Gerindra pun membuka pintu jika PKS ingin bergabung. Tapi, Gerindra meminta PKS proaktif untuk merapat ke poros baru dan tidak memaksakan mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
(zik)