Tinjau Proyek Bermasalah, Ketua DPRD Sidimpuan Marah-Marah

Selasa, 19 September 2017 - 12:57 WIB
Tinjau Proyek Bermasalah,...
Tinjau Proyek Bermasalah, Ketua DPRD Sidimpuan Marah-Marah
A A A
PADANGSIDIMPUAN - Ketua DPRD Padangsidimpuan Taty Ariani Tambunan, terlihat marah-marah ketika meninjau proyek pembangunan gedung serbaguna di Komplek Perkantoran Pijorkolling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Selasa (19/9/2017). Kemarahan Taty meledak akibat pembangunan gedung yang menggunakan anggaran sebesar Rp4 miliar itu tidak sesuai harapan dan sudah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada 2016.

Menurut pantauan SINDONews, beberapa menit setelah memasuki bangunan, politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu langsung emosi ketika melihat kamar mandi tidak berfungsi. Emosi Taty semakin bertambah ketika meninjau tangki untuk penampungan air, karena di dalam tangki tidak ada setetes air yang tersedia.

”Anggaran Rp4 miliar, namun setetes air pun tidak ada di gedung ini,” ujarnya sembari marah-marah dihadapan Sekretaris Daerah Kota Padangsidimpuan Zulpeddi Simamora, Plt Kadis PU dan jajaran, Asisten, Inspektorat serta lain.

Dia menegaskan, proyek pembangunan tersebut harus dibawa ke sidang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2016. Kebetulan saat ini sedang dalam rapat pembahasan di tingkat Banggar DPRD.

Taty terlihat semakin emosi ketika mengetahaui tidak ada satupun kontraktor pengerjaan proyek yang mau bertanggung jawab.”Saya tegaskan ini sudah menjadi temuan BPK, sehingga harus ditindak lanjuti,” tandasnya sambil keluar meninggalkan gedung tersebut.

Terpisah Irsan Effendi Nasution, anggota Badan Anggaran DPRD Padangsidimpuan yang ikut meninjau proyek tersebut mengatakan, pembangunan gedung serbaguna tersebut hasilnya kurang maksimal bila dilihat dari anggaran yang dialokasikan. Dia mencontohkan kamar mandi dan tangki air sudah ada tapi belum terpasang, karena sumber airnya belum ada. ”Artinya, kami menduga proyek pengadaan saluran air tidak dikerjakan, makanya kamar mandi dan tangki air tidak terisi,”tandasnya.

Dia menambahkan, bagian depan gedung tersebut kesannya tidak seperti gedung pertemuan, padahal seharusnya desainnya bisa lebih baik lagi.”Kondisi ini terjadi karena kurang perencanaan, padahal pemerintah sudah mengeluarkan anggaran miliaran rupiah,”ujarnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5573 seconds (0.1#10.140)