Dua Warga Tanjunguban Hilang di Laut Lepas
A
A
A
BINTAN UTARA - Dua warga Tanjunguban Bintan Utara, Nurman Alias Lombok dan Dedy alias Dayak dilaporkan hilang di out port limit (OPL) atau laut lepas sebelah timur perairan laut Cina Selatan/sebelah Utara pulau Bintan.
Raja Khairiansyah alias Rian, warga yang terakhir bertemu dengan Nurman dan Dedy mengatakan, terakhir kali ia melihat keduanya pada Selasa (12/9/2017). Saat itu, Rian meminta tolong kepada Nurman untuk mengantarkannya ke tempat kerjanya di kapal MT Ele Star di OPL, dengan menggunakan kapal Speed Boat SB Ele Star milik Rian.
Di speed boat itu ada Rian, Nurman, Dedy dan Wahyu. Mereka bertolak dari pelabuhan Tanjunguban pada Selasa (12/9/2017) pukul 11.00 Wib dinakhodai Rian menuju OPL sebelah timur. Pukul 12.30 Wib speed boat tersebut tiba di kapal MT Ele Star yang sedang berlabuh di OPL.
Sesampainya di kapal MT Ele Star tersebut, Rian, Wahyu dan Nurman naik ke kapal MT Ele Star. Setelah beristirahat kurang lebih 1 jam, Rian memberikan uang 50 dolar Singapura kepada Nurman sebagai uang terima kasih telah mengantarkan ke kapal.
Rian juga memberitahukan arah alur pulang ke Tanjunguban melalui GPS yang terletak di kapal speed boat SB Ele Star. Pukul 14.00 Nurman turun dari kapal MT Ele Star dan berangkat menuju Tanjunguban bersama Dedy, yang dinakhodahi Nurman dengan arah haluan ke pulau Bintan.
Pukul 16.00 Wib Rian mencoba menghubungi Nurman untuk mengetahui keberadaan Nurman, Dedy, dan speed boat tersebut. Namun nomor telepon seluler Nurman tidak aktif. Rian mencoba menghubungi temannya di Tanjunguban dan mendapat info bahwa speed boat SB Ele Star belum tiba di Tanjunguban hingga saat ini.
Karena tidak bisa dihubungi lagi dan tidak mengetahui keberadaan Nurman, Dedy dan speed boatnya, Rian melaporkan ke Satuan Polair Polres Bintan.
Kasat Polair Polres Bintan, AKP Nurman, membenarkan adanya laporan dua warga Tanjunguban hilang bersama speed boat SB Ele Star. “Ya kita mendapatkan laporan tersebut. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan,” kata AKP Nurman, di Tanjunguban Bintan Utara, Senin (18/9/2017).
Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti Kesatuan Penajag Laut dan Pantai (KPLP) juga TNI AL dan unsur lainnya, untuk mencari keberadaan speedboat dan warga Tanjunguban yang hilang tersebut.
Raja Khairiansyah alias Rian, warga yang terakhir bertemu dengan Nurman dan Dedy mengatakan, terakhir kali ia melihat keduanya pada Selasa (12/9/2017). Saat itu, Rian meminta tolong kepada Nurman untuk mengantarkannya ke tempat kerjanya di kapal MT Ele Star di OPL, dengan menggunakan kapal Speed Boat SB Ele Star milik Rian.
Di speed boat itu ada Rian, Nurman, Dedy dan Wahyu. Mereka bertolak dari pelabuhan Tanjunguban pada Selasa (12/9/2017) pukul 11.00 Wib dinakhodai Rian menuju OPL sebelah timur. Pukul 12.30 Wib speed boat tersebut tiba di kapal MT Ele Star yang sedang berlabuh di OPL.
Sesampainya di kapal MT Ele Star tersebut, Rian, Wahyu dan Nurman naik ke kapal MT Ele Star. Setelah beristirahat kurang lebih 1 jam, Rian memberikan uang 50 dolar Singapura kepada Nurman sebagai uang terima kasih telah mengantarkan ke kapal.
Rian juga memberitahukan arah alur pulang ke Tanjunguban melalui GPS yang terletak di kapal speed boat SB Ele Star. Pukul 14.00 Nurman turun dari kapal MT Ele Star dan berangkat menuju Tanjunguban bersama Dedy, yang dinakhodahi Nurman dengan arah haluan ke pulau Bintan.
Pukul 16.00 Wib Rian mencoba menghubungi Nurman untuk mengetahui keberadaan Nurman, Dedy, dan speed boat tersebut. Namun nomor telepon seluler Nurman tidak aktif. Rian mencoba menghubungi temannya di Tanjunguban dan mendapat info bahwa speed boat SB Ele Star belum tiba di Tanjunguban hingga saat ini.
Karena tidak bisa dihubungi lagi dan tidak mengetahui keberadaan Nurman, Dedy dan speed boatnya, Rian melaporkan ke Satuan Polair Polres Bintan.
Kasat Polair Polres Bintan, AKP Nurman, membenarkan adanya laporan dua warga Tanjunguban hilang bersama speed boat SB Ele Star. “Ya kita mendapatkan laporan tersebut. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan,” kata AKP Nurman, di Tanjunguban Bintan Utara, Senin (18/9/2017).
Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti Kesatuan Penajag Laut dan Pantai (KPLP) juga TNI AL dan unsur lainnya, untuk mencari keberadaan speedboat dan warga Tanjunguban yang hilang tersebut.
(rhs)